Assalamu’alaikum. Ustadz, saya mau bertanya.
Kenapa orang yang tidak baik dan telah menyakiti kita hidupnya malah bahagia. Sedangkan kita yang tersakiti, sudah tulus menerimanya tapi malah harus berasa sakit, sedih, dan kecewa.
Saya kadang berburuk sangka kepada Allah, seolah-olah tidak adil dengan semua yang terjadi.
Terima kasih, Ustadz.
Salam, Fulanah
JAWAB:
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
Bismillah… Setiap manusia pasti diuji oleh Allah untuk membuktikan imannya. Bahkan para sahabat Rasulullah saw jika selalu diberi kenikmatan terus menerus, mereka khawatir dengan kesenangan itu. Allah juga tidak akan menguji kita dengan sesuatu yang lebih besar dari kemampuan kita. Yakinlah, jika kita diuji dengan sesuatu yang tidak diujikan ke orang lain, berarti Allah memilih kita sebagai hamba-Nya yang mampu dan kuat serta dicintai oleh-Nya.
Adapun kebahagian dan kesenangan orang yang tidak baik bahkan sampai akhir hayatnya, bisa jadi itu adalah cara Allah menuntaskan kesenangan untuknya di dunia, karena di akhirat ada balasan yang lebih pedih sebagai ganti kesenangan yang ia rasakan di dunia tanpa amal sholih yang ia kerjakan.
Banyak-banyaklah berinteraksi dengan orang baik, lakukan kebaikan, dan yakinlah badai pasti berlalu jika kita selalu berbaik sangka dengan Allah.
Wallâhu a’lam bish-showâb.
Salam!
…
(Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.)
#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHKNews]