Sholat Dhuha Berapa Rokaat?
Assalamu’alaikum. Ustadz, saya mau bertanya.
Berapa jumlah roka’at sholat dhuha yang sebenarnya? Apakah 2, 4, 6, 8, atau 12 rokaat?
Syukron, Ustadz.
Salam, Fulanah
JAWAB:
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
Terimakasih untuk pertanyaannya, semoga kita dimudahkan untuk menjalankan sholat Dhuha. Sholat dhuha merupakan sunnah dan salah satu wasiat Nabi kepada para sahabat, di antaranya kepada Abu Hurairah, seorang perawi hadits yang terbanyak.
Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: “أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Kekasihku (Muhammad) SAW berwasiat kepada tiga perkara, (yaitu) puasa tiga hari tiap bulan, sholat dua rakaat Dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.”
Di dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW biasa melaksanakannya dengan empat rakaat. Namun, Rasulullah juga menambah berapa pun rakaat sholat Dhuha sesuai dengan kehendak Allah SWT.
عن عائشةَ رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كان رسولُ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ الله
“Dari Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW biasa sholat dhuha empat rakaat. Dan beliau menambah berapa pun yang dikendaki Allah SWT.” (HR Muslim).
Hadits di atas telah jelas menyebutkan bahwa Nabi biasa mengerjakan sholat dhuha empat rakaat setiap harinya. Demikian yang dikatakan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya’ Ulumuddin.
Terkadang, Nabi juga sholat lebih dari empat rakaat. Yakni, enam rokaat dan delapan rokaat. Namun, bukan berarti tidak boleh sholat dhuha dua rakaat. Karena, jumlah minimal rokaat sholat dhuha adalah dua rokaat, seperti wasiat Rasulullah kepada Abu Hurairah di hadits yang pertama.
Mayoritas ulama, khususnya dalam Mazhab Syafii, berpendapat bahwa maksimal rokaat sholat Dhuha adalah delapan rakaat, berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud:
عن أم هانئ رضي الله عنها: أنها رأت النبي ﷺ يومَ الفتحِ صلَّى سُبحةَ الضُّحى ثمانيَ ركعاتٍ يسلِّمُ من كلِّ ركعتينِ
Dari Ummu Haani’ RA beliau berkata, “Sesungguhnya Nabi SA pada saat pembebasan kota Makkah melakukan sholat Dhuha delapan rokaat, dan beliau salam setiap dua rakaat.” (HR Abu Dawud)
Sedangkan sebagian ulama lainnya seperti Imam ar-Rafi’iy (w 623 H) dan Imam Ar-Ruyani (w 502 H) menyatakan bahwa sholat dhuha maksimal 12 rokaat, berdasarkan dalil:
إن صليّت الضّحى ركعتين لم تُكتب من الغافلين، وإن صلّيتها أربعاً كُتِبتَ من المُحسنين، وإن صلّيتها ستّاً كُتِبتَ من القانتين، وإن صلّيتها ثمانياً كُتبتَ من الفائزين، وإن صلّيتها عشراً لم يُكتب عليك ذلك اليوم ذنب، وإن صلّيتها اثنتي عشرة ركعة بَنى الله لك بيتاً في الجنّة
“Jika kamu sholat Dhuha dua rokaat maka tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai. Jika kamu sholat empat rokaat maka akan dicatat sebagai muhsinin. Jika kamu sholat enam rokaat maka dicatat sebagai orang yang sering berdiri sholat. Jika kamu sholat delapan rokaat maka dicatat sebagai orang yang sukses/beruntung. Jika kamu sholat 10 rokaat maka dosamu tidak akan dicatat di hari itu. Jika kamu sholat 12 rokaat maka Allah akan bangunkan rumah di surga bagimu”. (Hadits riwayat al-Baihaqi dan beliau men-dhaif-kannya).”
Dari beberapa keterangan di atas, mayoritas ulama menyatakan bahwa sholat sunnah dhuha dilaksanakan minimal 2 rokaat dan maksimal 8 rokaat. Sedangkan beberapa ulama lainnya menyatakan maksimal 12 rokaat. Imam An-Nawawi (w 676 H) menambahkab bahwa yang paling afdhal jika ingin mengerjakan sholat Dhuha dengan jumlah rokaat sedikit adalah empat rakaat. Semoga kita bisa melaksanakannya secara istiqamah.
Wallâhu a’lam bish-showâb.
Salam!
[Dijawab oleh: Ustadz H. Ahmad Fauzi Qosim]
#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]