BeritaInternasional

Lagi, Negara Eropa Akui Negara Palestina Merdeka

Slovenia resmi mengakui Palestina negara merdeka setelah parlemen mengeluarkan dekrit soal ini pada Selasa (4/6/2024). Slovenia menjadi negara Eropa terbaru yang mengakui Palestina merdeka sebagai respons atas agresi Israel yang makin brutal di Jalur Gaza.

Sebanyak 52 dari total 90 anggota parlemen mendukung dekrit yang disponsori pemerintah untuk mengakui negara Palestina. Pemungutan suara atas dekrit ini berjalan selama enam jam dengan kacau dan sengit. Bendera Palestina juga terlihat berkibar di depan gedung parlemen Slovenia usai pemungutan suara rampung.

“Pengakuan hari ini terhadap Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka memberikan harapan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat dan Gaza,” tulis Perdana Menteri Slovenia Robert Golob melalui unggahan di X usai pemungutan suara selesai.

Dengan dekrit tersebut, Slovenia mengakui negara Palestina di wilayah yang ditetapkan oleh resolusi PBB 1967 atau berdasarkan perjanjian perdamaian di masa depan yang dicapai oleh kedua belah pihak. Hampir 60 persen warga Slovenia mendukung pengakuan negara Palestina, sementara 20 persen menentangnya, menurut jajak pendapat koran harian Dnevik pada April lalu terhadap 600 orang.

Keputusan Slovenia ini dipastikan membuat Israel semakin marah dan terpojok. Sebab, sebelum Slovenia, 3 negara Eropa yakni Spanyol, Irlandia dan Norwegia telah lebih dulu mengakui negara Palestina pada pekan lalu. Spanyol dan Norwegia menyatakan pengakuan tersebut merupakan tonggak sejarah sekaligus untuk mendorong perdamaian permanen Israel-Palestina. Irlandia behkan menyatakan akan segera menunjuk duta besar untuk bertugas di Palestina setelah pengakuan resmi.

Langkah ini menambah jumlah total 145 dari 193 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina.

Perdana Menteri Robert Golob mengatakan pengakuan Slovenia terhadap negara Palestina menjadi harapan bagi warga Gaza.
“Pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan negara Palestina hari ini mengirim harapan ke warga Palestina di Tepi Barat dan di Gaza,” kata Golob di X.

Sebelum resmi mendeklarasikan pengakuan tersebut, Golob juga membandingkan nasib Slovenia dengan Palestina. Golob mengungkapkan warga Slovenia memimpikan kemerdekaan selama 1.000 tahun dan baru bisa meraihnya 33 tahun lalu.

“Sayangnya, bangsa Palestina belum menerima hak-hak ini,” ujar dia.

Baca juga:

×