ArtikelKeuangan

Pentingnya Skill Mengelola Gaji untuk Pekerja Migran di Hong Kong

Kemampuan mengelola gaji menjadi faktor krusial dalam memastikan kesejahteraan finansial mereka selama bekerja di luar negeri.

DDHK.ORG – Bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hong Kong, kemampuan mengelola gaji menjadi faktor krusial dalam memastikan kesejahteraan finansial mereka selama bekerja di luar negeri. Dengan gaji bersih minimal 4.730 Dolar Hong Kong per bulan, penting bagi mereka untuk memiliki keahlian dalam mengatur keuangan agar dapat menjadi mandiri secara finansial dan memiliki tabungan yang mencukupi saat kembali ke tanah air dan memulai peluang usaha baru.

Setiawan Chogah, seorang konten kreator di bidang personal growth and financial yang kerap berbagi tips melalui akun Instagramnya @setiawanchogah, memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya mengelola gaji bagi pekerja migran di Hong Kong.

Setiawan menyampaikan tiga poin penting yang perlu dimiliki oleh seorang pekerja migran untuk mengelola gajinya dengan bijak:

1. Kemampuan Membuat Budgeting

Setiawan menekankan betapa pentingnya membuat anggaran atau budgeting secara detail. Dengan memahami pemasukan dan pengeluaran mereka, pekerja migran dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat menghemat pengeluaran dan memastikan bahwa gaji mereka digunakan secara efisien. Budgeting membantu mereka mengatur alokasi dana untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan juga memberikan peluang untuk merencanakan masa depan mereka.

2. Kemampuan Menabung dan Berinvestasi

Menabung adalah langkah awal yang sangat penting untuk membangun cadangan keuangan. Setiawan menyarankan agar pekerja migran menentukan persentase tertentu dari pendapatan mereka untuk ditabung secara rutin. Selain menabung, berinvestasi juga merupakan langkah bijak untuk mengoptimalkan potensi keuangan mereka. Setiawan merekomendasikan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing, seperti reksa dana atau investasi jangka panjang yang aman.

3. Kemampuan Mengelola Hutang Bila dalam Kondisi Mendesak

Adakalanya pekerja migran dihadapkan pada kondisi keunangan yang kurang baik sehingga meminjam uang kepada teman sesama BMI atau melalui lembaga keuangan menjadi solusi sementara yang harus diambil.

Setiawan menyoroti pentingnya memahami konsekuensi hutang dan bagaimana mengelolanya dengan bijaksana. Jika dalam kondisi mendesak, pekerja migran harus mengutamakan membayar hutang yang memiliki bunga tinggi terlebih dahulu. Memiliki pemahaman yang jelas tentang hutang mereka akan membantu mereka menghindari masalah finansial yang lebih besar di masa depan.

Walaupun demikian, Setiawan tidak menyarankan meminjam uang melalui lembaga dengan bunga tertentu.

“Bila solusi meminta bantuan kepada kerabat ataupun teman sesama pekerja masih bisa diupayakan, ini jauh lebih baik,” ujar Setiawan, namun tentu dengan komitmen berusaha mengembalikan pinjaman tetap waktu sesuai kesepakatan.

Instrumen Investasi yang Cocok dan Aman

Setiawan juga memberikan beberapa saran instrumen investasi yang cocok dan aman bagi pekerja migran di Hong Kong dalam menyimpan uang mereka.

Pertama, reksa dana menjadi pilihan yang baik karena dapat diakses dengan modal terjangkau dan dikelola oleh para ahli keuangan.

Kedua, deposito atau tabungan berjangka dapat menjadi pilihan untuk menyimpan dana darurat atau keperluan jangka pendek.

Ketiga, bagi pekerja migran yang memiliki toleransi risiko lebih tinggi, investasi dalam saham secara selektif, misal memilih sama-sama dalam indeks syariah dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

Dengan penguasaan tiga keterampilan utama dalam mengelola gaji serta pilihan instrumen investasi yang bijaksana, para pekerja migran di Hong Kong dapat memastikan masa depan keuangan yang lebih stabil dan menguntungkan ketika mereka kembali ke tanah air.

Keahlian ini akan membantu mereka menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan finansial dan memberikan peluang untuk meraih kesuksesan di masa depan. [Redaksi]

Baca juga:

×