DDHK.ORG — Praktek shalat yang dilakukan dari zaman nenek moyang kita sampai saat ini umumnya banyak yang menggunakan standar shalat yang dijelaskan oleh madzhab Syafi’iy. Hal ini terjadi sebab mayoritas penduduk Indonesia umumnya bermadzhab Syafi’iy. Para ulama yang menyebarkan Islam di Nusantara tentu saja juga ulama-ulama yang bermadzhab Syafi’iy. Sehingga dengan sendirinya praktek shalat pun berpatokan pada fiqih madzhab Syafi’iy.
Melalui tulisan berseri ini DDHK News memaparkan sifat shalat Nabi Muhammad ﷺ berdasarkan madzhab Syafi’iy, sebagaimana ditulis oleh Muhammad Ajib, Lc., MA. dalam bukunya “Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi Ala Madzhab Syafi’iy”.
Mendahulukan lutut kemudian baru tangan ketika hendak sujud
Ketika hendak sujud disunnahkan yang pertama kali mendarat adalah kedua lututnya, baru kemudian kedua tangannya.
Dari sahabat Wail bin Hujr Radhiyallahu anhu berkata: saya melihat Nabi ﷺ ketika hendak sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. (Hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi & Nasai dengan Sanad Hasan)
Membaca tasbih ketika sujud
Imam Nawawi mengatakan bahwa disunnahkan membaca tasbih ketika sujud. Boleh dibaca 1 kali, 3 kali, 5 kali, 7 kali, 9 kali atau 11 kali. Namun bagi imam tidak perlu lebih dari 3 kali.
Ada 3 hadits mengenai bacaan sujud, diantaranya:
Dalil pertama: Dari sahabat Aisyah Radhiyallahu anha berkata: Nabi ﷺ ketika shalat pada ruku dan sujudnya membaca: Subhanakallahumma Robbana Wabihamdika Allahummghfirli. (Hadits Bukhari & Muslim)
Dalil kedua: Dari sahabat Aisyah Radhiyallahu anha berkata: Nabi ﷺ ketika shalat pada ruku dan sujudnya membaca: Subbuhun Quddusun Rabbul Malaikati Warruh. (Hadits riwayat Bukhari & Muslim)
Dalil ketiga: Dari sahabat Uqbah Bin Amir Radhiyallahu anha berkata: Nabi ﷺ ketika shalat pada ruku membaca: Subhana Robbiyal adzimi wabihamdih 3 kali. Dan ketika sujud: Subhana Robbiyal A’la wabihamdih 3 kali. (Hadits riwayat Abu Dawud)
Membaca doa duduk diantara 2 sujud
Disunnahkan membaca doa pada duduk diantara 2 sujud yang disebutkan dalam beberapa riwayat hadits, misalnya:
Dalil pertama: Dari sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata: Nabi ﷺ ketika duduk diantara 2 sujud membaca: Allahummaghfirli wa’jurni wa ‘aafini warzuqni wahdini. (Hadits riwayat Bukhari & Muslim)
Dalil kedua: Adapun dalam hadits Abu Dawud Nabi ﷺ ketika duduk diantara 2 sujud membaca: Allahummaghfirli warhamni wa aafini wahdini warzuqni. Adapun dalam hadits Tirmidzi sama seperti itu namun ada tambahan: wa’jurni wa afini. Adapun dalam hadits Ibnu Majah sama seperti itu namun ada tambahan: Warfa’ni sebagai pengganti wahdini. Adapun dalam hadits al Baihaqi: rabbighfirli warhamni wa’jurni warfa’ni wahdini. Maka sebaiknya menggabung dari beberapa riwayat di atas.
[Bersambung] [DDHKNews]