ArtikelKonsultasi

Membedakan Masalah sebagai Ujian atau Peringatan

TANYA:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ustadz, saya mau bertanya. Bagaimana kita tahu masalah yang sedang kita hadapi itu ujian atau peringatan dari Allah SWT atas dosa yang kita lakukan?

Terima kasih, Ustadz.

Salam,

Fulanah

JAWAB:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillah… Ujian dan cobaan adalah sebuah keniscayaan bagi tiap manusia, khususnya bagi orang beriman. Karena dengan ujian itulah seseorang bisa diketahui apakah imannya tulus dan benar ataukah tidak. Allah SWT berfirman:

الۤمۤ (١) أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن یُتۡرَكُوۤا۟ أَن یَقُولُوۤا۟ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا یُفۡتَنُونَ (٢) وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَلَیَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ صَدَقُوا۟ وَلَیَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَـٰذِبِینَ (٣)

{سورة العنكبوت: ١-٣}

“Alif Lãm Mîm (1). Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan: “Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji? (2). Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta”. [Q.S. Al-‘Ankabut: 1-3]

Lalu, bagaimanakah kita bisa tahu apakah masalah yang kita hadapi adalah ujian dari Allah ataukah peringatan dari-Nya?

Ada dua sebab akan datangnya musibah atau ujian yang menghampiri kita:

1) Pertama, karena maksiat dan dosa yang kita lakukan, baik kecil ataupun besar, dan Allah ingin membalas langsung semuanya kepada kita di dunia.

Allah SWT berfirman:

وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ

“Dan keburukan apapun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. [Q.S. An-Nisã’: 79]

Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda:

“إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا ، وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ”.

(رواه الترمذي)

“Jika Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, maka Dia akan menyegerakan baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, maka Dia akan menahan baginya (hukuman) sehingga Allah memberikannya di hari kiamat”. (H.R. Tirmidzi)

2) Kedua, karena Allah ingin menghapus dosa-dosa kita, lalu mengangkat derajat kita di dunia dan akhirat dengan memberikan kita pahala orang-orang sabar yang tanpa batas. Karena sesungguhnya suatu derajat tidak akan terangkat tanpa terhapusnya dosa.

Rasulullah saw bersabda:

“إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلاَءِ ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ”. (رواه الترمذي)

“Sesungguhnya besarnya balasan sesuai dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka. Barangsiapa ridlo, maka baginya ridlo, dan barangsiapa murka, maka baginya murka pula”. (H.R. Tirmidzi)

Dari Aisyah ra, Rasulullah saw bersabda:

“مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً”. (متفق عليه)

“Tidaklah ada sesuatu yang menimpa seorang mukmin termasuk duri atau yang lebih dari padanya, kecuali karenanya Allah angkat dia satu derajat, atau Allah hapus karenanya satu kesalahan”. (H.R. Bukhari)

Lantas bagiamana kita tahu apakah yang menimpa kita adalah sebuah ujian ataukah peringatan?

Ada dua cara untuk mengetahui jawabannya:

1) Jika menimpa kepada seorang muslim yang fasiq ahli maksiat, bahkan yang terang-terangan melakukan dosanya, maka besar kemungkinan itu adalah peringatan dari Allah bahkan siksa yang disegerakan sebagai penghapus dosa-dosanya. Karena terhapusnya dosa pasti lebih didahulukan daripada ditinggikannya derajat.

2) Namun apabila sesuatu yang menimpa kepada seorang muslim yang taat dan sholih, maka besar kemungkinan itu adalah sebuah ujian yang dengannya ia akan diangkat derajatnya sebagi bentuk kemuliaan yang Allah berikan kepadanya.

Para ulama menjelaskan kepada kita, diantara tanda ujian yang bisa menghapus dosa serta meninggikan derajat adalah apabila muslim yang tertimpa hal tersebut, maka ia akan bersabar dan tidak mengeluh.

Maka dari itu, sebagai muslim kita harus selalu berbaik sangka dengan apa saja yang menimpa kita karena segala sesuatu tidak akan terjadi melainkan karena kehendak dan ketetapan Allah SWT.

Wallâhu a’lam bish-showâb.

Salam!

Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419.[DDHK News]

Baca juga:

×