BeritaHong KongInfo DD

DDHK Berikan Bantuan Dana Kesehatan untuk Eks Migran Hong Kong Asal Kediri

DOMPET Dhuafa Hong Kong (DDHK), pada hari Ahad (2/8/2020), memberikan bantuan dana kesehatan untuk Pujiati, eks pekerja migran Indonesia (PMI) Hong Kong asal Kediri, Jawa Timur. Perempuan yang lebih dikenal dengan panggilan Puput ini mengidap penyakit kanker payudara stadium 4 yang sangat membutuhkan bantuan untuk menjalani pengobatan rutin di Tanah Air.

Informasi tentang Pujiati diketahui DDHK dari Suhartini, seorang PMI Hong Kong yang juga asal Kediri, yang datang ke kantor DDHK di Causeway Bay, mengajukan bantuan untuk Pujiati. “Iya, saya kenal dengan bu Suhartini. beliau teman ibu saya di Hong Kong dan kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah saya,” kata Alya Atika Sari, puteri Pujiati, yang dihubungi Iffah, salah seorang anggota tim relawan DDHK.

Alya menuturkan, ibunya masih harus menjalani kemoterapi setiap minggu. Awal mulanya, cerita Alya, pada pertengahan tahun 2014 ibunya yang sedang bekerja di Hong Kong divonis mengidap kanker payudara.

Kemudian, Pujiati pulang ke Indonesia dan menjalani pemeriksaan ulang. “Ternyata, diketahui bahwa kanker ibu sudah stadium 4,” ujar Alya.

“Pada tahun 2015, ibu menjalani operasi payudara. Saat itu fisik beliau kuat usai operasi,” tuturnya.

Pada tahun 2017, Pujiati kembali bekerja ke Hong Kong. Ternyata, fisiknya tidak mendukung untuk bekerja lagi. Maka pada tahun 2018, ia pulang lagi ke Indonesia dan mengulangi proses pengobatan.

Sebab, muncul benjolan lagi di payudara yang sudah dioperasi. “Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata kankernya sudah menyebar hingga ke tulang,” kata Alya.

Saat videocall, Pujiati melepas jilbabnya dan menunjukkan kepada Iffah bahwa kepalanya sudah tak lagi berambut, sebagai efek kemoterapi yang dijalani.

SUAMI MENINGGAL DUNIA

Cobaan berat kehidupan Pujiati dan keluarganya bukan hanya soal sakitnya yang sudah cukup parah. Pada tahun 2020, suami Pujiati meninggal dunia saat menungguinya yang sedang menjalani perawatan dan kemoterapi di rumah sakit.

“Seumur hidup ayah saya cuma punya penyakit darah tinggi. Dari awal ibu terkena kanker, ayah saya yang mengurusnya. Saya dan kakak saya hanya membantu,” tutur Alya.

Pada bulan Januari 2020, sang suami divonis menderita penyakit jantung koroner, dan harus menjalani pemeriksaan rutin ke dokter. “Pada bulan Juli kemarin, nyeri tulang ibu saya kambuh. Ayah saya membujuk untuk diopname di rumah sakit. Kebetulan juga, mendekati tanggal kemoterapi. Usai Maghrib tanggal 11 Juli, saya, kakak, dan ayah mengantar ibu ke rumah sakit. Jam 21:00 mendapatkan kamar,” ujar Alya.

Sang suami dan anak sulung Pujiati pulang ke rumah. Alya yang menginap di rumah sakit, menunggui sang ibu.

Keesokan harinya, sang suami menggantikan Alya, menunggui Pujiati. “Jam 08:00, saat ibu saya menelepon kakak dengan suara gemetar, saya mendengar suara ibu yang menjerit minta tolong, karena tiba-tiba ayah jatuh pingsan. Saya dan kakak pun segera berangkat ke rumah sakit. Begitu tiba, ayah sudah di ruang IGD. Hanya 5 menit saya di IGD, saat diperiksa, jantung ayah sudah tidak berdetak lagi,” tutur Alya.

Alya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan DDHK. “Terima kasih banyak Dompet Dhuafa Hong Kong, sangat membantu,” ujarnya.

Semoga Allah Ta’ala menghadirkan keajaiban, memberikan kesembbuhan buat Pujiati, sekaligus menghadirkan kebahagiaan di tengah-tengah keluarganya. [Iffah]

Baca juga:

×