DDHK.ORG — Menjadi Muslimah Sejati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, saya mau bertanya.
- Sebenarnya, poin apa saja yang harus dimiliki oleh seorang wanita agar menjadi solehah menurut aturan Allah?
- Bagaimna adab berbicara seorang wanita solehhah ketika dalam sebuah riungan atau perkumpulan dengan teman teman dan juga seorang ‘alim ulama atau tokoh masyarakatnya menurut ajaran agama Islam?
- Seperti apakah istri Rasullullah SAW, yaitu khadijh ketika berbisnis atau bagaimna cara berdagang istri Rasullullah SAW?
Syukron, Ustadz.
Salam, Fulanah
JAWAB:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Pertama. Keinginan menjadi pribadi yang baik sesuai dengan tuntunan syariat adalah impian seorang muslim yang taat. Setiap tindakannya diharapkan sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan rosulNya.
Para ulama sesuai dengan ayat ayat Alqur’an dan sunnah Nabi mengumpulkan syarat syarat sebagai intisari menjadi seorang Muslimah yang sholehah, di antaranya:
- Berusaha melaksanakan perintah Allah walaupun yang paling kecil.
- Menunaikan sunnah Nabi pada waktu waktunya.
- Selalu menjadikan diri sebagai tholibul ‘ilm (pencari ilmu).
- Merasa bersama Allah pada setiap saat (berdzikir).
- Bersifat kasih sayang dengan seluruh makhluk.
- Taat pada suami dalam ketaatan pada Allah.
- Amanah dan menjaga rahasia keluarga.
- Bermuamalah dengan baik.
- Memudahkan hajat orang lain.
- Selalu beristighfar dalam setiap kesalahan.
Mudah-mudahan segala usaha kita menjadi yang lebih baik dibimbing dan diberikan taufik oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kedua. Adab adalah penentu kebaikan dalam diri seseorang. Tingginya adab seseorang menunjukkan sikap dan sifat yang baik dalam pribadi tersebut. Di antara adab yang baik bagi seorang Muslimah ketika ia berbicara dan berkata kata dalam khalayak ramai maupun hanya dengan satu orang teman adalah:
- Hendaklah pembicaraan tersebut bermanfaat atau minimal tidak mengarah kepada kemaksiatan.
- Hendaklah berbicara sesuai dengan tingkatan orang yang diajak bicara.
- Selalu mengarahkan alur cerita dalam pembicaraan dalam hal yang positif.
- Jikalau pembicaraan mengarahkan kepada yang negatif, hendaklah diingatkan atau ditinggalkan.
- Jikalau berbicara dengan lawan jenis usahakan seperlunya dan tidak berkhalwat.
- Jika telah selesai pembicaraan jangan lupa untuk membaca doa kafaroh majelis.
Semoga Allah membimbing kita untuk selalu menjaga lisan dan pembicaraan kita.
Ketiga. Sayidah Khadijah adalah cinta pertama Rosululloh. Beliau dijuluki al Kubro dan At Taahirah karena perjuangannya dan hebatnya kedudukan beliau dalam Islam dan bangsa Arab.
Nasab beliau paling tinggi kedudukannya, paras, bahkan harta. Sehingga banyak pria Mekkah yang naksir terhadap beliau. Sebelum menikah dengan Nabi, beliau pernah menikah sebanyak dua kali karena hal itu juga beliau memiliki harta yang cukup banyak.
Namun beliau tak berdiam diri saja menghabiskan harta tersebut. Beliau membisniskan hartanya sehingga semakin berlimpah. Diantara teknik ataupun cara yang dipraktekkan beliau adalah dengan bekerjasama dengan para pebisnis lainnya. Orang Mekkah kebanyakan usaha mereka adalah berdagang. Maka mereka butuh suntikan dana demi mengembangkan usaha mereka. Disitulah peran Sayidah Khadijah, beliau berinvestasi pada bisnisnya para pedagang tersebut dan saham beliau ditetapkan.
Beliau tidak hanya investasi saja, tapi juga mengirim utusannya untuk mengecek dan ikut dalam usaha yang dijalankan para pedagang tersebut sebagaimana Maisarah, seorang lelaki utusan sayidah Khadijah menemani Rosululloh dan menjalankan perniagaan mereka. Ternyata pilihan Khadijah agar al Amin menjalankan bisnisnya tidak salah, mereka untung besar. Oleh sebab itu, bisa dikatakan beliau adalah seorang pioneer dalam berbisnis dan investor yang ulung.
Wallâhu a’lam bish-showâb.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
[Dijawab oleh: Ustadz Fauzan Akbar Daulay]
..
#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHKNews]