Hukum Baca Sholawat Hingga Jutaan Kali Sehari
Assalamu’alaikum. Ustadz, saya mau bertanya.
Saya sekarang ikutan program minimal 1000 kali sholawat sehari. Dan, kami semua setoran di grup. Ada di antara kami yang setorannya mencapai puluhan ribu, bahkan jutaan dalam sehari.
Bagaimana hukumnya? Apakah hal tersebut dibolehkan dalam agama?
Di grup juga ada ceramah singkat dari seorang ulama tentang fadhilah sholawat. Salah satu keterangan yang diberikan, bersolawat dalam keadaan riya’ pun diterima Allah SWT. Apakah pernyataan tersebut benar, Ustadz? Dan, mohon penjelasan Al Qur’an atau hadits yang mnyatakan hal tersebut.
Terima kasih atas jawabannya, Ustadz.
Salam, Fulanah
JAWAB:
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
Bismillah… Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا {سورة الأحزاب: ٥٦}
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” {Q.S. Al-Ahzab: 56}
Memperbanyak sholawat kepada Nabi juga mempunyai keutamaan. Di antaranya adalah menjadi manusia yang paling mulia dan berhak bersama Nabi ﷺ di hari kiamat kelak.
وعن ابن مسْعُودٍ أنَّ رسُول اللَّهِ ﷺ قَالَ: أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً (رواه الترمذي)
Dari Ibnu Mas’ud, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.” (Hadits riwayat Tirmidzi).
Adapun membaca sholawat dengan jumlah yang banyak hingga seribu atau lebih, maka tidak ada larangan dalam hal itu. Akan tetapi yang wajib diperhatikan adalah niat ikhlas dari kita. Jangan sampai ada niatan duniawi yang menjadi tujuan utama. Karena ukuran dunia tidaklah sebanding dengan keagungan membaca sholawat.
Jikapun ada orang yang mendapat keberkahan dunia karena ibadah tertentu, seperti membaca sholawat misalnya, maka anggap saja itu adalah anugerah dari Allah dan jangan diyakini sebagai jawaban utama. Karena akhirat jauh lebih utama dari dunia.
Memang ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa membaca shalawat dengan riya’ pun akan tetap diterima oleh Allah SWT. Di antaranya adalah Imam Qulyubi, sebagaimana dimuat dalam Kitab Sa’adah al-Darain:
فهي أسهل الطاعات وأقربها إلى الملك الجليل وهي مقبولة من كل واحد في كل حالة و من المخلص فيها و كذا من المرائي بها على الأقوال
“Sholawat merupakan bentuk ketaatan yang paling mudah untuk dilakukan dan paling dekat untuk diterima oleh Allah Al-Malik Al-Jalil. Sholawat akan diterima dari setiap orang dan dalam setiap keadaan, baik dari orang yang ikhlas maupun orang yang riya, berdasarkan beberapa pendapat.” (dikutip dari Kitab Sa’adah al-Darain hlm. 34).
Mereka meyakini hal tersebut karena kedudukan mulia Nabi ﷺ di sisi Allah SWT.
Dari pendapat di atas, kita bisa ambil kesimpulan bahwa ada pendapat lain yang mengatakan bahwa membaca sholawat dengan riya’ tidaklah diterima Allah SWT. Sehingga, kita harus lebih berhati-hati dalam urusan ibadah dan harus menyertakan ikhlas dari hati.
Wallâhu a’lam bish-showâb.
Salam!
(Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.)
#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHKNews]