ArtikelKonsultasi

Cara Bertawassul kepada Rasul dan Wali Allah

DDHK.ORG – Cara tawassul kepada Rasul dan Wali Allah.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Izin bertanya Ustadz. Bagaimana cara bertawasul kepada Rasul juga Wali-wali Allah. Langkah apa yang dibaca atau bagaimana cara berdoa?

Terimakasih

Salam, Fulanah

JAWAB:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bismillah…
Tawassul secara bahasa adalah membuat atau mencari wasilah (perantara). Sedangkan menurut istilah, tawassul adalah memohon kepada Allah melalui perantara berupa hal-hal yang bisa mendekatkan kepada-Nya serta terkabulnya hajat dan doa.

Anjuran untuk tawassul tertera dalam Al-Quran yaitu:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوۤا۟ إِلَیۡهِ ٱلۡوَسِیلَةَ وَجَـٰهِدُوا۟ فِی سَبِیلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ سورة المائدة: ٣٥}

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada_Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” {Q.S. Al-Maidah : 35}

Hukum Tawassul

Hukum tawassul dengan Nabi Muhammad shallallãhu alaihi wasallam di masa hidup beliau dengan diri beliau atau dengan meminta doa darinya, hal ini boleh dan tidak diperselisihkan oleh ulama.

Akan tetapi tawassul dengan diri Nabi atau sesudah beliau wafat, hal ini diperselisihkan kebolehannya. Namun mayoritas ulama dari kalangan Malikiyah, Syafi’iyah, Ulama Hanafiyah kontemporer, dan sebagian Hanabilah membolehkannya.

Imam Ahmad bin Hanbal, seperti dinukilkan al-Maruzi, pernah mengatakan, jika memiliki hajat tertentu maka mintalah kepada Allah dan perkuat dengan bertawasul atas kemuliaan Rasulullah. Beliau berkata: “Niscaya Allah akan kabulkan.”

Bahkan Ibnu Quddamah juga membolehkannya.

Imam Nawawi berkata: “Beliau (Nabi) boleh dijadikan wasilah & dijadikan alasan memohon syafa’at.”

Akan tetapi seseorang yang bertawassul harus meyakini bahwa Nabi bukanlah tujuan dalam berdoa, akan tetapi hanya sebagai wasilah menuju kepada Allah, maksudnya dengan kemuliaan beliau, atau dengan kecintaan seseorang yang berdoa tersebut kepada Nabi shallallãhu alaihi wasallam.

Di antara doa yang diiringi dengan tawassul adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ، …

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad, …

atau

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ، …

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan hak Nabi-Mu Muhammad, …

atau

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِجَاهِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ، …

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kedudukan Nabi-Mu Muhammad, …

Lalu menyebutkan hajatnya….

Wallãhu a’lam

Semoga bermanfaat…

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dijawab oleh Ustadz Very Setiawan.

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]

 

Baca juga:

×