DDHK News, Indonesia — Sejak diumumkan status Gunung Kelud yang beralih menjadi Level Siaga, Senin (24/2) lalu, sejumlah warga Dusun Sukomoro, Kecamatan Puncu, Kediri, yang sempat bertahan di pengungsian mulai berbondong-bondong kembali ke rumah. Namun, tidak semua warga yang kembali dengan senyum bahagia.
Pasalnya, sebagian rumah mereka rusak cukup parah akibat terjangan erupsi, letusan, dan banjir lahar hujan Kelud. Melihat kondisi tersebut, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) terus membantu membenahi perbaikan rumah beberapa warga di kawasan tersebut.
“Saat ini sudah ada 2 rumah dalam tahap perbaikan,yakni milik Sugianto (38) dan Mbah Tukiyem (70). Perbaikan rumah keduanya sudah memasuki proses pemasangan dinding dan pengecatan asbes,” terang Adi, Tim Respon DMC Dompet Dhuafa yang berada di lokasi.
Adi menuturkan, tim DMC Dompet Dhuafa menargetkan 4 rumah yang mengalami kerusakan cukup parah dapat tertangani, dengan anggaran dana yang dikucurkan sebesar Rp. 25 juta dalam sepekan.
“Kami dahulukan yang mengalami kerusakan cukup parah agar bisa segera ditangani. Dengan anggaran dana sebesar Rp. 25 juta mampu untuk memperbaiki 4 rumah,” terangnya.
Adapun bantuan berupa material bahan bangunan sudah disiapkan seperti, kayu, asbes, kasiboard, batu bata, semen, pasir, dan paku. Pasir merupakan bahan bangunan yang disiapkan paling utama, mengingat kondisi pasir hasil erupsi gunung Kelud yang tidak bisa digunakan menjadi bahan bangunan.
“Kami sudah siapkan bahan bangunan yang dibutuhkan, pasir menjadi bahan bangunan yang diutamakan, mengingat kondisi pasir hasil erupsi tidak bisa digunakan untuk bahan bangunan,” jelas Adi.
Untuk rencana selanjutnya, Adi menuturkan, tim DMC Dompet Dhuafa akan melakukan pemerataan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah bisa terbantu secara menyeluruh, terutama rumah yang belum tersentuh pemerintah setempat dan NGO lain.
“Semoga bisa membantu secara menyeluruh untuk mereka yang rumahnya mengalami kerusakan,” harapnya. (dompetdhuafa.org).*
