Info DD

CAIR Sarankan Capres Amerika Pelajari Islam

Organisasi Islam terkemuka Amerika, Council on American-Islamic Relations (CAIR), menyarankan calon presiden Amerika dari Partai Republik, Rick Santorum, untuk mempelajari Islam dan membaca Al-Quran agar lebih faham tentang kaum Muslim. Saran itu dikemukakan CAIR terkait pernyataan Santorum yang menyebutkan konsep kesetaraan “bukan berasal dari Islam” atau “agama-agama Timur”.

“Kami menyarankan Mr. Santorum mendidik dirinya sendiri tentang Islam dan komunitas Muslim Amerika, dengan membaca Al-Qur’an. Kami akan mengirimkan Al-Quran ke markas kampanyenya minggu depan,” kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR, Ibrahim Hooper.

Dalam sebuah pernyataannya, Sabtu (21/1), Santorum mengatakan, konsep kesetaraan “tidak datang dari Islam” atau “agama-agama Timur”. Dia berargumen, kesetaraan berasal dari “Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub.”

“Orang-orang menyerukan kesetaraan sekarang. Kesetaraan, kami ingin kesetaraan. Anda pikir, berasal dari mana konsep kesetaraan itu?”  tanya Santorum kepada para pendukungnya  di sebuah restoran di South Carolina.  “Konsep itu tidak datang dari Islam. Itu tidak datang dari agama-agama Timur. Dari mana asalnya? Ia datang dari Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub.”

Hooper mengatakan, kandidat presiden dari Partai Republik itu memiliki informasi tidak akurat tentang agama-agama.  “Al-Qur’an adalah sanggahan terbaik bagi pernyataan Mr. Santorum yang tidak akurat dan ofensif,” katanya. “Kristen, Yahudi, dan Muslim menyembah Tuhan yang sama dan berbagi tradisi keagamaan yang mempromosikan keadilan dan kesetaraan.”

Para pemimpin Muslim menekankan, Alquran dan Nabi Muhammad Saw mengajarkan agar pengikutnya mencapai kesetaraan ras dan gender, seraya mengutip sebuah hadits Nabi Saw: “Semua orang adalah sama bagaikan gigi sisir.”

Para pejabat CAIR mengutip ayat-ayat Al-Quran dan ucapan Nabi Saw yang menekankan ide persamaan.

“Seperti Nabi Muhammad mengatakan dalam khotbah terakhirnya: “Semua manusia dari Adam dan Hawa. Seorang Arab tidak memiliki keunggulan atas non-Arab, juga tidak seorang non-Arab memiliki keunggulan atas orang Arab juga, orang kulit putih tidak memiliki keunggulan atas orang kulit hitam, juga tidak seseorang yang berkulit hitam memiliki keunggulan atas orang yang berkulit putih –kecuali oleh kesalehan dan tindakannya yang baik ‘.

Para kandidat presiden dari Partai Republik mengulangi serangan terhadap Islam dan kaum Muslim dalam upaya menantang Presiden Barack Obama dalam pemilihan presiden tahun ini.

Pekan lalu, mantan Ketua DPR AS, Newt Gingrich, yang juga berusaha untuk memenangkan nominasi Partai Republik untuk pemilihan presiden November, mengatakan, dia hanya akan mendukung calon Muslim yang meninggalkan syariah Islam atau agamanya. “Jika seorang Muslim ingin menjadi presiden Amerika, ia harus meninggalkan agamanya.”

Santorum juga pernah menggambarkan syariah Islam sebagai “ancaman eksistensial” bagi Amerika. Mantan kandidat Herman Cain juga mengatakan, ia tidak akan mengangkat seorang Muslim di pemerintahannya.

Seorang anggota parlemen dari Partai Republik asal Missouri juga menggambarkan Islam sebagai suatu “penyakit”, seperti polio. Bahkan, seorang anggota parlemen dari Alaska mencap kaum Muslim sebagai “penjajah”  lingkungan Amerika. (Mel/Onislam.net/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×