Menangislah, jika ingin menangis! Jangan takut dibilang cengeng. Menangis juga termasuk komunikasi dan sebuah kekuatan. Bahkan, kata Washington Irving –penulis Amerika (1783-1859)– ada nilai sakral dalam tiap tetes air mata!
“There is a sacredness in tears. They are not the mark of weakness, but of power. They speak more eloquently than ten thousand tongues. They are messengers of overwhelming grief… and unspeakable love,” kata Washington Irving, dikutip thinkexist.com.
Kata Irving, ada kesucian (kesakralan) dalam linangan air mata. Menangis bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan. Tangisan berbicara lebih fasih dari sepuluh ribu lidah. “Tetes air mata itu adalah utusan dari kesedihan yang luar biasa … dan cinta tak terkatakan.”
Menangis Baik untuk Kesehatan
Menangis juga baik untuk kesehatan. Menurut pakar biokimia, Dr William Frey, menangis dapat membuat seseorang merasa lebih baik karena air mata yang keluar berfungsi ”menghapus ketegangan saraf pada tubuh” yang salah satu penyebabnya adalah stress karena terbebani masalah.
Dalam literatur Islam, menangis juga sehat untuk rohani. Menangis adalah kebiasaan orang-orang saleh, yakni menangis karena Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka: mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum Muslimin dalam [jihad] di jalan Allah” (HR. Tirmidzi). Wallahu a’lam. (ed/ddhongkong.org).*