ArtikelHikmah

Ini Ciri Manusia dan Umat Terbaik versi Allah dan Rasul-Nya

KOWLOON BAY | HONG KONG – Pelaksana Tugas General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Ustadz Imam Alfaruq, Ahad (16/6/2019), bersilaturahmi ke majelis Jam’iyah Maulid Sintudduror, di Kowloon Bay. Dalam silaturahmi tersebut, Ustadz Alfaruq menyampaikan tausiyah tentang “Menjadi Manusia Terbaik versi Allah dan Rasul-Nya”.

Terkait hal itu, Ustadz Alfaruq membacakan firman Allah ta’ala di ayat 110 surah Ali Imron, yang artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

“Dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan isi kandungan ayat tersebut; Allah Azzawajalla telah memberikan petunjuk kepada kita, umat Nabi Muhammad SAW bahwa umat yang terbaik adalah umat zaman Nabi Muhammad SAW. Setelah periode beliau, yaitu para Khulafaurrosyidin, para Tabi’in, dan para Tabi’ut Tabi’in,” kata Ustadz Alfaruq.

Dalam ayat tersebut, diuraikan empat ciri umat terbaik yang Allah maksudkan. Pertama, “ukhrijat linnas”. Yaitu, keluar atau hadir untuk memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang suku, ras, agama, gender, dan strata sosial. Semua umat manusia di muka bumi ini berhak atas kebaikan Islam.

“Rahmatallil’alamin menjadi substansi ayat ini,” ujarnya.

Kedua, “ta’muruna bil ma’ruf”. Yakni, menyampaikan hal hal yang ma’ruf atau hal hal yang baik. Hal itu diperkuat dengan firman Allah di surah Al-‘Ashr: “Watawasoubil Haq, Watawashoubissobr”. “Saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran adalah karakter umat Islam, dan ini adalah perintah Allah Azzawajalla,” kata Ustadz Alfaruq.

Untuk bisa bernasihat dalam konteks apapun, diri kita harus saleh ataub salehah terlebih dulu, supaya apa yang kita nasihatkan mengena di hati orang yang kita nasihati. Sebab, kata-kata tidak akan bisa, atau sulit, menyentuh hati pendengarnya kalau kata-kata yang disampaikan tidak sesuai dengan perilaku sehari-hari penyampainya.

Konsistensi orang yang menasihati menjadi penting dalam hal ini, meski kita juga tidak boleh patah arang untuk memberikan nasihat, jika merasa diri belum sempurna. Kata Nabi, “Balliqu ‘Anni wallaw Ayah”, sampaikan dariku walaupun satu ayat.

“Hadits ini memiliki semangat bahwa jika memiliki ilmu pengetahuan, dan salah satunya adalah hadits Nabi yang sahih, hasan, dan lemah, maka sampaikan. Berikan hikmah atas ilmu yang kita ketahui, meski kita sedang berusaha sebaik mungkin untuk mengamalkan nilai-nilai baik yang ada dalam hadits tersebut,” ujar Ustadz Alfaruq dalam tausiyahnya.

Ketiga, “watanhauna ‘anil munkar”. Umat terbaik itu memiliki kekuatan dalam mencegah kemungkaran. Artinya, umat Islam harus kuat dalam segala hal, baik ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan, spiritual, budaya maupun pertahanan dan keamanan.

“Sulit kita bisa mencegah kemungkaran kalau umat ini tidak memiliki kekuatan,” ujarnya.

Keempat, “watukminunabillah”. Ketiga ciri di atas, harus dibungkus dengan konsepsi keimanan kepada Allah Azzawajalla secara sempurna.. Tanpa Iman, sehebat apapun rencana, sekuat apapun logika, dan setinggi apapun cita-cita, akan goyah dengan ujian dan cobaan yang secara fitrah akan selalu hadir dalam kehidupan kita.

“Jadi, umat terbaik itu harus memenuhi keempat karakter dasar di atas,” kata Ustadz Alfaruq.

Ia juga menegaskan, umat terbaik dapat terwujud jika ada manusia-manusia yang menjadi komponen terpenting dari umat tersebut. Pada kesempatan itu, Ustadz Alfaruq juga menyampaikan tiga ciri manusia terbaik yang menjadi akar pondasi penting terwujudnya umat terbaik, berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Pertama, mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya. Nabi SAW bersabda, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Kedua, berakhlak baik. Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.”

Ketiga, bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana hadits Nabi SAW, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

“Inilah ciri-ciri manusia terbaik yang bisa kita pelajari untuk kita terapkan terhadap diri kita masing masing. Semoga kita bisa menjadi Manusia yang terbaik versi Allah dan Rasul-Nya,” kata Ustadz Alfaruq. [Tim DDHKNews]

Baca juga:

×