Artikel

7 Tanda Cinta kepada Allah

CAUSEWAY BAY | HONG KONG – Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) kembali menggelar kajian online Selasa malam (10/3/2020), yang diikuti para voluntir, siswi DD University, dan peserta Klinik Al-Qur’an. Dai Cordofa DDHK, Ustadz Arip Darmawan, sebagai nara sumber memberikan tausiyah agama tentang “Kiat-Kiat Menguatkan Iman”

“Dalam kehidupan ini, kadar keimanan seseorang tidak mesti stabil. Kadang naik, kadang turun,” ujarnya.

Untuk itu, kita perlu memotivasinya, agar iman kita naik terus. Ada beberapa kiat untuk itu. Yakni, cinta kepada Allah Ta’ala, cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW, tadabbur Al-Qur’an, dan memperbanyak amal shalih.

Terkait kiat pertama, Ustadz Arip menjelaskan tanda-tanda kita cinta kepada Allah swt. Pertama, selalu mengingat Allah.

“Lidah selalu basah dengan dzikir. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali selalu ingat Allah. Segala aktivitas yang dilakukan dimulai dengan doa kepada Allah. Selain itu, selalu menyempatkan waktu untuk membaca ‘surat cinta Allah’, yakni Al-Quran, lewat kegiatan ONE DAY ONE JUZ (ODOJ) misalnya,” kata Ustadz Arip.

Kedua, mengagumi segala ciptaan-NYA, yaitu alam semesta beserta isinya.

Ketiga, ridha atau berlapang dada dengan segala pilihan dan ketetapan Allah. Ustadz Arip mengajarkan para jemaah untuk memperbanyak doa: “Rodhitu billahi robba, wabil-islami dina, wabi Muhammadin nabiyyaw-wa rosula (Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai nabi dan rasulku).”

Keempat, berani berkorban. Hal itu sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim as ketika Allah memerintahkannya untuk menyembelih putranya. Perintah itu tetap dilaksanakan beliau karena cintanya kepada Allah.

Kelima, takut kalau ditinggal kekasih-NYA (Allah). “Untuk itu kita harus menjaga diri dari yang tidak disukai Allah,” ujar Ustadz Arip.

Keenam, raja’, yakni selalu mengharapkan balasan rahmat Allah.

Ketujuh, tho’at. Ustadz Arip menjelaskan, taat kepada Allah karena cinta berbeda dengan taat karena terpaksa.

“Misalnya, kita bisa lihat dari amalan ibadah puasa Ramadhan. Kalau kita laksanakan karena cinta Allah, akan terasa ringan,” ujarnya.

Setelah memberikan tausiyah, Ustadz Arip memberikan kesempatan untuk sesi tanya-jawab. Kajian pun ditutup dengan doa bersama. [Puji]

Baca juga:

×