DDHK News, Hong Kong — Ribuan warga Hong Kong berunjuk rasa di hari pertama tahun 2014 di Victoria Park, Rabu (1/1). Mereka menyampaikan kekhawatiran terhadap masa depan reformasi politik di Hong Kong.
“Demokrasi akan menang,” ujar seorang pengunjuk rasa, sambil membentangkan spanduk yang dibawanya, dan bernyanyi slogan-slogan melawan pemerintah kota.
Demonstrasi ini terjadi kurang dari satu bulan setelah dimulainya sebuah konsultasi publik pada sistem pemilu masa depan Hongkong.
“Karena kita adalah warga negara Hongkong, kita harus memilih,” ujar Sharon Tang, seorang demonstran lainnya.
Ia menambahkan, penduduk bekas koloni Inggris itu memiliki kecerdasan yang cukup untuk memilih pemimpin masa depan mereka.
Pengunjuk rasa lainnya membawa spanduk bertuliskan, “perubahan tidak datang jika tidak diperjuangkan.” Ia mengusung sebuah poster Chief Executive kota Hong Kong, Leung Chun – Ying dengan gambar sebuah telur menempel di kepalanya.
Pihak penyelenggara mengatakan, lebih dari 50.000 orang diperkirakan ambil bagian dalam aksi demonstrasi Tahun Baru Pro-demokrasi ini.
Demonstran itu ditujukan untuk memberitahu pemerintah Hong Kong dan partai Komunis China yang berkuasa bahwa masyarakat Hong Kong meinginkan demokrasi yang nyata.
Warga Hong Kong menikmati hak dan kebebasan yang tidak ditemui di China meskipun kembali ke kekuasaan China tahun 1997. Hong Kong memiliki pemerintah sendiri dan sistem hukum di bawah status semi- otonom, dan Beijing telah berjanji Hong Kong dapat memilih kepala eksekutif mereka sendiri di tahun 2017. (asiaone.com/voanews.com).*
