Sudan Tangkap Pemimpin Gerakan Islam Hasan Al-Turabi
DDHK News — Pasukan keamanan Sudan hari Selasa menangkap tokoh gerakan Islam Sudan sekaligus pemimpin oposisi Hassan al-Turabi. Saksi mata mengatakan, penangkapan dilakukan sehari setelah partai Turabi menyerukan “revolusi populer” jika pemerintah Khartoum tidak menekan harga-harga yang merangkak naik.
“Mereka membawanya dengan banyak mobil keamanan. Mereka bentrok dengan salah satu staf dan menangkapnya,” kata sekretaris Turabi, Awad Babiker, kepada Reuters (18/1).
Hari Minggu lalu kelompok oposisi Sudan mengancam turun ke jalan jika pemerintah tidak memecat menteri keuangan dan membongkar parlemen atas keputusannya menaikkan harga pada berbagai barang. Kenaikan harga telah memicu protes mahasiswa di jantung utara pertanian negara itu.
Penangkapan Turabi terjadi ketika Tunisia dilanda kerusuhan yang dipicu oleh keluhan sosial dan berujung pada penyingkiran Presiden Zine al-Abidine Ben Ali.
Penggulingan Ben Ali menggema di seluruh dunia Arab dan meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas di negara-negara lain di kawasan tersebut yang punya masalah serupa dengan Tunisia.
Penangkapan Turabi juga terjadi saat yang sensitif secara politis bagi pemerintah Presiden Sudan, Omar Hassan al-Bashir. Ia kehilangan kontrol atas wilayah selatan yang kaya minyak dalam referendum sebagai bagian dari perjanjian perdamaian 2005 untuk mengakhiri perang saudara utara-selatan.
Sudan juga dilanda krisis ekonomi. Bulan ini Khartoum memotong subsidi produk minyak dan gula. Kebijakan itu memicu protes selama seminggu terakhir.
Pemimpin gerakan Islam, al-Turabi, keluar-masuk penjara sejak ia keluar dari partai yang berkuasa pimpinan al-Bashir tahun 1999/2000.
Pasukan keamanan memblokir jalan menuju rumah Turabi. Lima mobil polisi penuh senjata berat mengawalnya pergi. Keluarganya hanya bisa menonton dan meneriakkan takbir “Allahu Akbar”.
Khartoum telah lama mengkhawatirkan pengaruh Turabi. Ulama ini dipercaya banyak pendukungnya dan sebagian berada di posisi kunci di kalangan tentara dan polisi. Turabi dibebaskan setelah kesepakatan damai utara-selatan tahun 2005 yang mensyaratkan pembebasan semua tahanan politik. (Mel/Rtr/The Star).*