Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya, mengatakan ulama kenamaan Syekh Yusuf Al-Qaradhawi layak mendapatkan gelar “Syekh Al-Aqsha” atau “Syekh Al-Quds” karena konsistensi dan perannya membela Palestina selama ini.
”Kita boleh menyebut beliau dengan sebutan Syaikh Al Aqsha atau Syaikh Al Quds, semisal Syaikh Raid Shalah,” ujar Haniya dalam dalam acara seminar “Kiprah Dr. Al-Qaradhawi dalam Berkhidmat untuk Islam dan Pembelaan terhadap Pelestina” di Gaza (11/10).
Dalam acara yang diadakan Kementerian Perwakafan Gaza itu, Ismail Haniyah menilai kiprah Syaikh Al Qaradhawi dalam masalah Palestina dan Al-Quds cukup besar.
Haniyah juga menyampaikan, seluruh rakyat Palestina berada di pihak Al-Qaradhawi. ”Semestinya kita, baik yang berada di dalam pemerintahan, dan barisan ulama, serta mereka yang melakukan ribath, untuk menjaga bumi Palestina berada di pihak Syaikh Al-Qaradhawi,” katanya sebagaimana dilansir Al Marakaz Al Filistin li Al I’lam (12/10) dan hidayatullah.com.
Selama ini Qaradhawi gigih menyuarakan kepentingan Palestina dan perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Al-Quds (Jerusalem). Ia terus mendukung mujahidin Palestina, misalnya dengan pendapatnya yang membolehkan Amaliyah Istisyhadiyah atau dikenal media Barat sebagai “aksi bom bunuh diri” dalam melawan penjajah zionis Israel .
Ia juga salah satu ulama yang terang-terangan menantang pembangunan tembok baja sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Haniyah menyebutkan, Qaradhawi adalah seorang ulama yang hadir tepat pada waktunya, yakni saat sebagian Palestina melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Qaradhawi juga memandang, berdamai dengan Israel adalah hal yang dilarang, sebagaimana ditulis dalam kumpulan fatwanya. (Mel/ddhongkong.org).*
