Info DD

Pemukim Yahudi Bakar Masjid & Quran di Tepi Barat

Pemukim Yahudi membakar masjid di Tepi Barat. BBC News mengabarkan, ekstremis Yahudi itu membakar hangus dinding masjid, juga membakar Al-Quran yang ada dalam masjid.

Polisi Israel juga sedang menyelidiki kasus pembakaran terhadap masjid di Beit Fajjar, dekat Betlehem.

Walikota daerah permukiman mengutuk serangan itu dan mengatakan bahwa mereka yang melakukan aksi keji tersebut pasti kaum ekstremis.

Serangan itu terjadi di tengah pembicaraan damai antara Palestina-Israel terkait masalah pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan.

Israel menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak tahun 1967. Pemerintah zionis sudah membangun hampir 500.000 rumah bagi warga Yahudi di lebih dari 100 permukiman. Sekitar 2,5 juta warga Palestina tinggal di Tepi Barat.

Permukiman Yahudi itu dinyatakan ilegal menurut hukum internasional.

Warga Beit Fajjar mengatakan, sekelompok pemukim Yahudi mendatangi masjid pada malam hari. Mereka memasuki masjid dan membakar karpet serta mushaf Alquran.

Laporan menyebutkan, mereka menuliskan kata-kata “balas dendam” di dinding masjid dalam bahasa Ibrani.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pihaknya menangani kasus pembakaran masjid itu dengan serius.

“Kami melakukan yang terbaik untuk mengusut mereka yang melanggar hukum,” kata juru bicara tentara Avital Leibowitz kepada para wartawan di Tel Aviv.

Shaul Goldstein, walikota Gush Etzion, sebuah pemukiman lokal, mengatakan kepada BBC, ia mengutuk serangan itu.

Serangan terhadap masjid bukan pertama kali terjadi. Namun, penyelidikan polisi Israel sejauh ini tidak membuahkan hasil apa-apa.

Pada bulan April, sebuah masjid juga dirusak dengan grafiti bahasa Ibrani, mobil dibakar dan pohon zaitun tumbang di desa Hawara, dekat permukiman Yitzhar.

Pada Mei, sebuah masjid di desa Palestina, Lubban al-Sharqiya, dekat Nablus, juga dibabakar ekstremis Yahudi. Mereka juga menghancurkan mushaf Quran. Tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap siapa pun dalam kedua kasus tersebut.

Mohammad Hussein, Mufti Agung Yerusalem, datang untuk memeriksa kerusakan dan berbicara dengan penduduk setempat. “Pesan pemukim adalah: meneror rakyat Palestina,” katanya kepada kantor berita Reuters.

“Kejahatan seperti itu tidak meneror rakyat Palestina. Sebaliknya, serangan tersebut hanya akan memberanikan rakyat Palestina dan meningkatkan tekad kami untuk mencapai semua hak-hak kami,” tegas Hussein.

Para pemimpin Palestina mengatakan tidak akan melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Israel kecuali ada pembekuan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan bulan ini setelah terhenti hampir dua tahun. (Mel/abna/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×