DoaDunia IslamInfo DD

Pemimpin Jerman Hadiri Aksi Solidaritas Komunitas Muslim Menentang Teror

Pemimpin Jerman Hadiri Aksi Solidaritas Komunitas Muslim Menentang TerorDDHK News, Jerman —  Lebih dari 10 ribu warga Jerman turun ke jalan di kota Berlin dalam aksi solidaritas menentang terorisme dan melawan Islamofobia, Selasa (13/1/2015) waktu setempat. Aksi yang dimotori oleh komunitas Muslim di Jerman ini juga dihadiri Presiden Joachim Gauck dan Kanselir Angela Merkel.

Dilansir BBC, Rabu (14/1/2015), penyelenggara aksi solidaritas menjelaskan, tujuan aksi ini adalah untuk mengutuk teror yang terjadi di Paris dan bersimpati terhadap korban. Karena itu solidaritas dipusatkan di Gerbang Brandenburg, dekat kedutaan Perancis di Berlin. Selain itu, aksi juga dilakukan untuk melawan gerakan “anti-Islamisasi” yang dilakukan organisasi Pegida di berbagai kota di Jerman.

Dalam orasinya di depan Gerbang Brandenburg, President Gauck mengatakan, “semua warga Jerman adalah satu”.

“Jerman semakin beragam karena arus imigrasi–secara religius, budaya dan mental. Keragaman ini menjadikan negara ini semain sukses, menarik dan disukai,” kata Gauck.

Kepala Dewan Muslim Jerman, Aiman Mazyek mengatakan, solidaritas ini untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Jerman merupakan negara yang terbuka. “Dengan jiwa besar, yang menghormati kebebasan beropini, pers dan beragama,” ucap Mazyek.

Aksi solidaritas ini bahkan ditayangkan langsung oleh salah satu stasiun televisi Jerman dengan tajuk “Jerman adalah Charlie”. Tajuk ini mengacu pada slogan “Je Suis Charlie” (Kami adalah Charlie), yang mengutuk aksi biadab yang menewaskan 12 orang dalam serangan terhadap majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Perancis.

Meski dimotori oleh komunitas muslim, solidaritas ini juga diikuti oleh tokoh senior dari berbagai pandangan politik. Pemimpin umat Kristen dan Yahudi juga ikut berpartisipasi aktif dalam aksi solidaritas ini.

Sebelumnya, Kanselir Angela Merkel berterima kasih kepada komunitas muslim yang secara cepat mengutuk aksi teror. Menurut Merkel, Senin kemarin, Islam sudah menjadi bagian dari Jerman, dan tak ada tempat untuk kebencian, rasisme, serta ekstrimisme di negara itu.

Sebagai informasi, teror di Perancis ikut memicu gelombang Islamofobia di Eropa, termasuk Jerman. Kelompok Pegida, Senin lalu menggelar demonstrasi besar untuk mengutuk teror di Paris. Selain itu, Pegida juga menyerukan seruan “anti-Islamisasi” di Jerman.

Tapi sejumlah pemimpin politik di Jerman menganggap gerakan Pegida hanya mendompleng peristiwa teror di Paris. Sebab, selama ini Pegida lebih dikenal sebagai kelompok ekstrem kanan. Sebagai informasi, Pegida didirikan oleh aktivis Lutz Bachmann pada Oktober 2014. Nama Pegida merupakan akronim dari Patriotische Europaer Gegen die Islamisierung des Abendlandes –Patriot Eropa Melawan Islamisasi di Barat. (BBC).*

 

Baca juga:

×