Merasa Diabaikan di Majelis, Apa yang Harus Saya Lakukan?
Assalamu’alaikum. Ustadz, saya mau bertanya.
Saya lebih ingin ke curhat sebenarnya, karena di majelis kami sekarang tatanan dan susunan kepengurusan serta kependidikan amburadul. Awal masalahnya, adanya orang orang baru di majelis.
Kenapa mereka selalu mengganti ganti posisi pengurus tanpa ada pemilihan dan rapat? Sedangkan yang lainnya menunggu pemilihan pengurus baru. Mereka selalu menyarankan saya untuk legowo dan membuat teman teman yang sudah bertahun tahun bergabung di majelis itu kecewa.
Yang juga saya pertanyakan, setiap kali ada lomba, saya selalu ikut dan alhamdulillah selalu membawa nama harum majelis. Tapi bukannya diapresiasi, malah ada yang bilang aji mumpung, sudah biasa, juga ada yang menegur saya, “sudah waktunya ilmu ditularkan ke yang lain”. Yang perlu digarisbawahi, mereka membatasi ruang gerak saya.
Padahal, semua tugas majelis saya kerjakan. Mulai mengajar hingga mengangkat sound system dari gudang ke majelis.
Yang ingin saya tanyakan, apakah sikap saya yang diam karena setiap punya usul selalu diabaikan salah?
Mohon bimbingannya, saya harus bagaimana menghadapi mereka? Saya pernah bilang ingin mengundurkan diri dan belajar di luar, tapi dibujuk bujuk untuk bertahan. Tapi Ketika saya turuti keinginan mereka untuk bertahan, di majelis saya merasa tidak dibutuhkan. Kadang saya menangis sendiri, apa sebenarnya yang mereka inginkan dari saya?
Terima kasih, Ustadz.
Salam, Fulanah
JAWAB:
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.
Bismillah… Islam adalah agama yang mengajak untuk bersatu dan berjamaah dalam urusan kebaikan. Islam melarang betul perpecahan di tubuh kaum muslimin. Allah SWT berfirman:
وَٱعۡتَصِمُوا۟ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِیعࣰا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ {سورة آل عمران: ١٠٣}
“Dan berpegang teguhlah kalian semua pada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai”. {Q.S. Ali Imran: 103}
Persatuan dalam Islam bisa tercermin juga pada konteks seorang Muslim berorganisasi dalam sebuah perkumpulan yang di dalamnya ada kebaikan-kebaikan. Salah satunya, majelis taklim atau sejenisnya.
Memang sudah menjadi sunnatullah bahwa di dunia ini pasti ada orang yang mempunyai sifat dan karakter ingin menguasai dan bisa jadi mengesampingkan orang lain tanpa ada alasan yang jelas. Bisa jadi orang-orang tersebut mempunyai hasad (iri) terhadap orang di sekelilingnya.
Bagaimana sikap kita menghadapi orang semacam itu? Tetap istiqomah dan terus lakukan kebaikan. Langkah-langkah lain yang bisa kita tempuh yaitu:
- Kenali dengan baik orang tersebut;
- Jangan banyak membicarakan kebaikan atau prestasi kita di hadapannya. Stay cool and keep tawadlu’;
- Tanamkan pada diri kita bahwa hasad adalah sifat tercela yang bisa memberangus kebaikan;
- Banyak membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, serta doa-doa lainnya seperti:
أعوذ بكلمات الله التامات من شرّ ما خلق
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa-apa yang Dia ciptakan”.
Tetap semangat dan yakinlah bahwa ujian adalah tanda cinta Allah kepada hamba-Nya.
Semoga bermanfaat.
Wallâhu a’lam bish-showâb.
Salam!
…
(Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.)
#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHKNews]