DDHK News, Ponorogo — Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Ponorogo bekerja sama dengan Migrant Institute Dompet Dhuafa (MI DD) mengadakan Seminar Kemandirian bagi BMI Purna dan keluarganya dengan tema “Bahagia di Negeri Sendiri” di Balai Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Minggu (4/5).
Kegiatan ini dihadiri oleh BMI Purna dan keluarga BMI, Kepala Desa Kupuk Sunarti, salah seorang mantan BMI Sukses Katiran, serta perwakilan PJTKI Budi Sumanto.
Koordinator KAMI Ponorogo, Tri Wahyuni, mengharapkan acara ini dapat membuat BMI Purna bisa saling mengenal, bersilaturahmi, dan bekerja sama.
Kepala Desa Kupuk Sunarti menyatakan sangat senang dan memberikan apresiasi positif terhadap program KAMI Ponorogo. “Terlebih saya juga mantan TKI (Hong Kong),” ujarnya.
Diharapkannya, para TKI dan keluarganya mampu mengubah mindset tentang apa yang seharusnya dilakukan sepulang menjadi TKI, yaitu mampu mengumpulkan modal dengan benar dan membuka usaha.
Seminar yang diisi dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo sekaligus Manajer KAMI Center Ponorogo, Rohmadi, ini dimulai dengan sosialisasi pengenalan KAMI, program kerja dan tujuan didirikannya.
Mantan TKI Malaysia yang kini menjadi supplier baju di pasar-pasar yang ada di Ponorogo, Katiran, berbagi kisah sukses wirausaha. Ia mengajak para TKI Purna untuk berkarya di bidang ekonomi produktif, berwirausaha di kampung halaman, sehingga bisa bahagia di negeri sendiri.
“Kalo sudah di rumah, usahakan jangan lagi jadi TKI, berwirausaha ciptakan lapangan kerja sendiri. Jika terpaksa berangkat, harus punya tujuan dan prinsip yang kuat biar terkoordinasi sepulang nanti,” katanya.
Keluarga Migran Indonesia (KAMI) adalah komunitas TKI yang dibina oleh Migrant Institute Dompet Dhuafa. KAMI beranggotakan mantan TKI (BMI Purna) dari seluruh negara penempatan , BMI yang masih di luar negeri dan keluarganya. (Okty Seftyna/KAMI Ponorogo/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*
