DDHK.ORG — Sebanyak 42 kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia merupakan warga yang sudah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 secara lengkap atau dua dosis. Informasi itu diungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Rabu, 29 Desember 2021 lalu.
“Yang sudah vaksinasi lengkap ada 42 orang, kemudian satu orang baru dosis satu, dan empat lainnya itu belum divaksin sama sekali,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.
Nadia juga menyebut mayoritas dari kasus Omicron di Indonesia mengalami tanpa gejala atau OTG, kendati beberapa di antara mereka mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, dan sedikit demam.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 itu kemudian menyebut temuan pasien terinfeksi Omicron yang nihil mengalami gejala sedang-berat itu menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk menangkal covid-19 dan juga varian-varian baru yang muncul. “Berdasarkan informasi WHO dari data yang ada memang terjadi penurunan efikasi. Tetapi proteksi vaksin Covid-19 terhadap sakit berat dan kematian masih sangat tinggi. Jadi vaksin itu tetap perlu melindungi kita,” ujarnya.
68 kasus per 29 Desember
Pada hari Rabu, 29 Desember, Pemerintah RI mengonfirmasi penambahan 21 kasus omicron. Dengan begitu, total terdapat 68 kasus di Indonesia.
“Tadi pagi kita temukan lagi 21 orang (pasien Omicron). Jadi total kasus hingga hari ini sebanyak 68 orang,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers.
Menkes menjelaskan dari total penambahan sebanyak 21 orang tersebut, semuanya merupakan imported case atau kasus yang dibawa dari luar negeri. Artinya, hingga saat ini hanya tercatat satu pasien yang merupakan transmisi lokal yakni warga yang bermukim di Apartemen Pluit.
“Paling banyak dari Turki dan Uni Emirat Arab,” jelas Menkes.
52 kematian di dunia
Secara global, tercatat 278.732 kasus Covid-19 varian Omicron, sejak terdeteksi pada November lalu. Pasien yang meninggal dunia terkait virus ini mencapai 52 orang di seluruh dunia. Data itu berdasarkan situs pelacak varian Omicron, Newsnodes, yang diperbarui per Rabu (29/12).
Laporan kematian muncul dari Inggris dengan 49 kasus, serta Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, masing-masing 1 kasus. [Sumber: CNN Indonesia] [DDHKNews]