Hari Jilbab Sedunia 1 Februari, Pemeluk Kristen Pun Merasa Nyaman Berjilbab
DDHK News, Amerika Serikat – Guna meluruskan kesalahpahaman tentang jilbab, seorang remaja Muslimah Amerika Serikat, Nazma Khan, mengadakan program “Hari Jilbab Sedunia” (World Hijab Day) tiap tanggal 1 Februari.
Ia berharap hari jilbab sedunia tahun ini diikuti sejuta partisipan. “Kami mengantisipasi lebih dari 1 juta peserta,” kata Nazma Khan kepada OnIslam.net tentang ulang tahun kedua acara tersebut. “Sejauh ini ada 116 negara yang berpartisipasi,” tambahnya.
Tanggal 1 Februari, satu juta wanita Muslimah dan non-Muslimah diharapkan mengenakan jilbab dan berbaris (aksi damai) di jalan-jalan di 116 negara, untuk menandai ulang tahun kedua Hari Hijab Dunia.
Hari Jilbab Sedunia pertama kali diusulkan oleh Khan untuk mendorong perempuan non-Muslim mengenakan jilbab dan mengalaminya. Hal itu agar mereka memahami jilbab dengan benar, sekaligus melawan kontroversi seputar jilbab.
Nazma menginginkan perempuan suatu hari kaum Muslimah bebas memakai jilbab, tanpa mengalami diskriminasi atau prasangka apa pun.
Tahun lalu, saran Khan segera mendapat dukungan dari seluruh dunia. Literatur kelompoknya diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa.
Kathryn Van Gompel, seorang wanita Kristen dari Arizona, adalah salah satu dari ribuan orang yang ikut mencoba mengenakan jilbab. Memakai jilbab selama beberapa bulan, Gompel bahkan berpikir akan terus memakainya.
“Saya belum menerima tanggapan negatif sejauh ini. Saya (penganut) Kristen dan telah mengenakan jilbab selama sekitar 6 bulan, ” katanya. “Saya (bahkan) telah menerima banyak pujian. Jika orang bertanya mengapa, saya hanya memberitahu merekam bahwa saya ingin menjadi lebih sederhana”.
“Saya juga menunjukkan fakta orang-orang Kristen, Yahudi, dan agama-agama lain memakainya selama ratusan tahun, dan tidak ada yang salah dengan menutupi diri sendiri (berjilbab),” tambah Gomple. (mel/onislam.net/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*