ArtikelKonsultasi

Bolehkah Kita Mengucap Tuhan?

Assalamu’alaikum.

Ustadz, saya mau bertanya.

Apa perbedaan antara Tuhan dan Allah dalam agama Islam? Dan, boleh atau tidak kita mengucap kata Tuhan dalam Islam?

Terima kasih, Ustadz.

Salam,

Fulanah

JAWAB:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillah… Kata Tuhan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah Ilah (إله) dan Rabb (ربّ). Perbedaan keduanya adalah, jika “Ilah” berkaitan dengan urusan ibadah (menyembah), sedangkan “Rabb” berkaitan dengan urusan kekuasan, dan sebagainya.

Kata Allah (الله) adalah nama khusus yang dimiliki Dzat Maha segalanya dan mencakup semua nama-nama yang baik (asma’ul husna) yang dimiliki-Nya. Allah juga sebagai satu-satunya Ilah yang berhak disembah, serta satu-satunya Rabb yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini.

Kata Tuhan berarti Dzat atau sesuatu yang dipuja, disembah, ditakuti, dihormati, serta dijadikan pegangan hidup. Termasuk di dalamnya tuhan yang tidak haq untuk disembah dan dipuja.

Lalu, apakah boleh seorang muslim mengucap kata Tuhan?

Jika kata Tuhan yang ia sebut adalah sambungan dari kata Allah, maka itu boleh. Seperti ucapan: “Tuhanku adalah Allah”. Atau, jika kata Tuhan itu mengandung kata Allah, seperti doa:

رب اغفر لي ولوالديّ وارحمهما كما ربياني صغيرا

“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta sayangilah keduanya seperti mereka berdua menyayangi aku ketika kecil”.

Akan tetapi, bagaimanapun juga kata Allah tentu lebih baik daripada kata Tuhan pada umumnya. Seperti jika seorang muslim sedang berbicara dengan temannya sesama muslim: “Jangan khawatir, kita punya Allah”, tentu ungkapan ini lebih baik daripada: “Jangan khawatir, kita punya Tuhan”.

Wallâhu a’lam bish-showâb.

Salam!

(Dijawab oleh: Ustadz Very Setiyawan, Lc., S.Pd.I., M.H.)

..

#SahabatMigran ingin berkonsultasi seputar masalah agama Islam dan persoalan kehidupan? Yuk, sampaikan pertanyaannya melalui pesan WhatsApp ke nomor +852 52982419. [DDHK News]

Baca juga:

×