Info DD

Halaqoh Senin Gelar Tausiyah, Shalat Jenazah, dan Kunjungi Shelter

Kegiatan rutin Halaqoh Senin BMI Hong Kong berupa tausiyah bersama Pembina Halaqoh Ustadz Muhaemin Karim (executive dakwah IUHK), Senin (16/2), di Masjid Ammar Wanchai Hong Kong, membahas masalah berbagai dzikir sehari-hari, di antaranya dzikir sewaktu mendapat mimpi buruk, ketika akan berpakaian, dan ketika ke luar rumah.

Acara dimulai jam 11.30 dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Suyanti dilanjutkan tausiyah. Menurut Ust. Muhaemin, jika kita mimpi buruk, ketika bangun, hendaknya meludah ke sebelah kiri dan berlindung kepada Allah Swt, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:

Diterima dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda, yang artinya, “Jika seseorang bermimpi jelek, hendaknya ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali, dan hendaknya ia berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk (membaca ta’udz a’udzubillah dan seterusnya) serta memalingkan badanya ke arah berlawanan dari semula” (HR. Abu Daud, Muslim, Nasa-i, dan Ibu Majah).

Di terima dari Abu Sa’id Khudri,  ia mendengarkan Rasulullah Saw bersabda, “Jika seseorang di antara kamu bermimpi baik, maka sebenarnya itu dari Allah, dan hendaknya ia memuji Allah atas hal itu serta menyebarluaskan mimpinya itu. Dan jika ia bermimpi buruk, maka itu adalah dari setan, maka hendaknya ia berlindung kepada Allah dari bencana dan jangan disampaikan kepada siapa pun. Dengan demikian, mimpi itu tidaklah akan membawa bencana kepadanya.”

Shalat Jenazah

Usai shalat Dhuhur, Ust. Muhaemin mengajak semua anggota dan jamaah Halaqoh Senin untuk shalat jenazah bagi Rabiah Razak, bibi Brother Umar (Sekjen Masjid Ammar Wan Chai), yang meninggal dunia Ahad (15/2) dini hari, jam 2.00.

Almarhumah Rabiah Razak meninggal dalam usia 90 tahun. Jenazah disholatkan di tempat pershalatan Happy Valley. Ruang shalat pun dipenuhi dengan penta’ziah yang juga mengikuti shalat jenazah yang diimami Imam Utsman Yang (Imam Masjid Ammar Wan Chai).

Sebelumnya Imam Utsman menyampaikan kultum (ceramah singkat). Dalam pesan singkatnya ia menyampaikan, kita semua yang hidup kelak pasti akan merasakan mati. Sebagai umat Islam, kita akan dimintai pertanggung jawaban kelak di hadapan Allah Swt, yaitu bagaimana kita menghabiskan waktu hidup di dunia ini.  “Kita juga akan ditanya tentang harta yang kita miliki, untuk apa dan ke mana harta itu dihabiskan,” jelasnya.

Ia mengajak hadirin untuk memperbanyak sedekah karena harta kita yang kita sedekahkan itu sesungguhnya tidak akan hilang. “Tapi justru harta kita bertambah. Setiap sedekah kita dilipatgandakan oleh Allah,” tegasnya.

Setelah dishalatkan, jenasah diberangkatkan menuju pemakaman Islamic di Chai Wan karena pemakaman di Happy alley sudah penuh.

Dikarenakan minimnya lahan di Hong Kong dan harga yang sangat mahal, maka untuk 1 pemakaman (liang kubur) harus membayar sehaga KHD 100.000. Setiap tanah yang sudah di-booking, akan langsung dipetak-petak dan bahkan di dalamnya juga sudah disemen sehingga saat akan dipakai untuk pemakaman sudah siap.

Acara pemakama berjalan dgn lancar, walaupun cuaca sepanjang hari itu mendung. Setelah pemakaman, penta’ziah dijamu dangan lai cha panas (teh susu) di area masjid. Karena mobil jemputan telat datang, rombongan jamaah Halaqoh Senin memutuskan pulang ke Masjid Wanchai naik Bus No. 8X via Causeway Bay.

Usai shalat Ashar, acara Halaqoh Senin dilanjutkan dengan acara tahlil dan Yasin hingga menjelang Maghrib yang dikhususkan untuk ayahanda Wiji (Seksi BASIZ) dan nenek Lina yang baru meninggal dunia.

Kunjungi Shelter

Usai shalat Maghrib, jamaah menikmati makan malam bersama khas Halaqoh Senin. Acara dilanjutkan agenda terakhir, yaitu menunjungi Shelter Islamic Union. Setelah menyerahkan bantuan bahan pokok (sembako) kepada teman-teman di shelter, Ibu Wati Nur Azizah mewakili Halaqoh Senin sempat menyampaikan pesan singkat kepada penghuni shelter.

“Ujian yang kita hadapi adalah sarana untuk lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt,” katanya seraya meyakinkan bahwa setelah ada kesulitan pasti akan ada kemudahan.

Menurut salah satu jamaah, acara tersebut sangat berkesan, terutama saat mengikuti shalat jenazah, karena banyak juga yang baru pertama kali. (Lutfiana Wakhid/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×