ArtikelHikmah

Duta Islam di Negri Beton

DDHK.ORG — Islam adalah agama yang indah. Sangat menjunjung akhlak dan hak sesama manusia. Kebaikan Islam yang kita rasakan, baik dari segi berpuasa, sholat, zakat, maupun sebagainya, merupakan kelezatan dalam sanubari yang tidak dirasakan nonMuslim.

Rasulullah saw mengajarkan adab-adab 24 jam berkehidupan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, dari ujung rambut hingga ujung kaki, semua ada aturannya dalam Islam. Rasulullah saw ajarkan cara bagaimana buang air besar, cara makan, berjalan, berbicara, hingga urusan tata negara yang begitu besar lingkupnya.

Maka keindahan dan kebaikan Islam yang kita rasakan perlu kita bagikan kepada saudara-saudara kita di Negri Beton. Jumlah penduduk Hong Kong, menurut data dari Worldmeter per tanggal 8 Februari 2022, sebanyak 7.594.161 jiwa. Maka alangkah indahnya jika orang sebanyak itu juga mengenal Islam, mengenal Rasulullah saw, Sang Cahaya.

Mengapa kita perlu berdakwah sebagai duta Islam? Karena kita adalah wakil Rasulullah saw. Beliau mengajak manusia agar taat kepada Allah. Beliau sayang terhadap umatnya. Bahkan yang nonMuslim sekarang itu adalah umatnya baginda Nabi saw juga.

Perlukah seseorang itu mengajak orang lain untuk taat kepada Allah?

Majid Al Obeidy adalah seorang aktor berkebangsaan Saudi. Dia memiliki proyek pembuatan film mengenai Imam Syafii di Mesir. Dia pun bertemu dengan para pemain film, termasuk pemeran Imam Syafii. Ketika adzan berkumandang, Majid mengajak aktor itu untuk sholat berjamaah.

“Aku tidak pernah sholat sama sekali, apalagi berjamaah,” jawabnya.

“Tak mengapa, kamu ikut saja menjadi makmum,” bujuk Majid.

“Badan saya kotor,” katanya beralasan.

“Kamu bisa mandi dulu,” kata Majid.

Aktor Mesir itupun bergegas mandi dan memulai sholat berjamaah dengan Majid. Begitu ia mulai takbir, si aktor tadi jatuh, roboh. Berkali-kali begitu. Selesai sholat, Majid bertanya pada pada rekannya itu, ?mengapa? Apa yang terjadi?” tanya Majid.

Ia menjawab dengan air mata berlinang, “Saat saya mengangkat tangan dan mengucapkan “Allahu Akbar”, hati kecil saya berkata, “Benarkah saya sedang berada di hadapan Sang Pencipta? Benarkah saya sedang berada di hadapan Sang Maha Pengasih? Ke mana saya selama ini?” Setelah itu badan saya langsung lunglai dan kehilangan tenaga untuk berdiri.”

Mendengar hal itu, Majid tak kuasa menahan tangis. Terharu sekaligus malu. Sahabatnya yang baru pertama kali sholat saja bisa merasakan kehadiran Allah SWT saat ia mengucapkan takbir. Sementara ia yang sudah sekian puluh tahun sholat, belum pernah merasakan hal itu.

Begitulah jika kita mengajak orang lain pada kebaikan. Pasti ada suatu saat Allah gerakkan orang yang kita ajak kembali kepada Allah. Maka mari kita usahakan untuk mencontoh Nabi saw dalam dakwahnya. Selalu semangat dan tidak putus asa!

>>Oleh Ustadz Fauzan Akbar Daulay, Dai Ambassador DDHK 2022. [DDHKNews]

Baca juga:

×