Dipaksa Lepas Jilbab Saat Nikah, Pengantin Muslimah Gugat Walikota Lyon
Pasangan Muslim yang baru menikah menggugat walikota Lyon, Prancis, setelah seorang pejabat setempat memaksa pengantin perempuan agar membuka jilbabnya pada upacara pernikahan di balai kota.
Pengantin perempuan, yang diidentifikasi hanya sebagai Nassima A., diminta untuk membuka tabir yang menutupi rambutnya selama upacara pernikahan di sebuah balai kota di Lyon pada bulan Juni.
“Nassima pikir itu adalah perintah dan tidak berpikir dua kali langsung melepas kerudungnya. Dia berpikir dia harus melakukannya untuk menikah dan melepasnya di depan semua orang,” kata pengacaranya, Gilles Devers, dalam sebuah wawancara dengan harian Perancis Liberation .
Deputi Wali Kota Distrik 9 Lyon, Fatihah Ben Ahmed, yang meminta pengantin untuk memperlihatkan rambutnya, mengatakan kepada pengantin wanita bahwa dia tampak “sangat cantik” tanpa kerudung.
Pasangan itu sekarang menggugat Walikota Lyon, Gerard Collomb, dan menuntut € 50.000. Walikota mengatakan, dia siap untuk bernegosiasi dengan pasangan dan mengakui Ben Ahmed bisa lebih sensitif selama upacara pernikahan Nassima itu.
Setelah kejadian itu, pejabat setempat Ben Ahmed mengatakan, ia telah bertindak untuk membela hak-hak perempuan.
Di Prancis, para pejabat yang melakukan upacara pernikahan perlu memeriksa identitas pengantin. Namun dalam kasus ini, jilbab Nassima itu tidak menutupi wajahnya. (Mel/Thelocal.fr/ddhongkong.org).*