BeritaInternasional

Saudi Larang Penerbangan dari Indonesia

DDHK.ORG — Kerajaan Arab Saudi mengumumkan larangan penerbangan internasional dari 20 negara. Termasuk di dalamnya, penerbangan dari Indonesia.

Hal itu diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi, sebagaimana dipublikasikan dalam breaking news situs Haramain Sharifain berjudul “Arab Saudi menangguhkan penerbangan internasional dari 20 negara mulai Rabu”. Penutupan ini dilakukan sebagai dampak adanya temuan varian baru COVID-19 yang lebih menular.

“Kerajaan Arab Saudi telah menangguhkan penerbangan internasional dari 20 negara mulai Rabu, 3 Februari 2021, pukul 21:00 (waktu Saudi) di mana varian baru COVID-19 telah muncul,” demikian bunyi breaking news dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang dikutip Haramain Syarifain, situs web yang memberikan kabar langsung dari Mekkah dan Madinah, Arab Saudi.

Keputusan tersebut, tulis Haramain Syarifain, mencakup penerbangan dari Argentina, Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Indonesia, Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugal, Inggris Raya, Turki, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Prancis, Lebanon, Mesir, India, dan Jepang. Kendati demikian, diplomat dan pekerja kesehatan yang berasal dari negara-negara di atas akan tetap diperbolehkan masuk sesuai dengan tindakan pencegahan yang berlaku.

Mengutip CNN Indonesia, dari AFP, pengumuman itu muncul setelah Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq al-Rabiah pada Ahad (31/1/2021) memperingatkan bahwa mutasi baru COVID-19 kemungkinan akan berimbas pada pemberlakuan pembatasan jika warga dan penduduk tidak mematuhi protokol kesehatan.

Sejak pandemi corona ditemukan, bukan pertama kali bagi Saudi menutup sementara penerbangan dari luar negeri. Tahun lalu, Saudi memutuskan untuk menghentikan ibadah umrah dan haji karena pandemi corona.

Setelah sempat dibuka untuk jemaah dalam jumlah terbatas, Saudi kembali melarang penerbangan internasional pada pertengahan Desember lalu. Keputusan itu dibuat setelah muncul kasus infeksi virus corona jenis baru yang lebih cepat menular di Inggris dan sejumlah negara Eropa.

Arab Saudi menjadi negara dengan kasus tertinggi di Timur Tengah dengan laporan lebih dari 368 ribu kasus COVID-19 dengan kematian hampir 6.400 jiwa. Saudi telah mulai kampanye vaksinasi corona pada 17 Desember setelah menerima pengiriman vaksin dari Pfizer-BioNTech. [DDHK News]

Baca juga:

×