Info DD

Universitas Osnabrueck Jerman Gelar Pelatihan Imam

Osnabrueck University Jerman membuka jalan bagi pertumbuhan dalam studi Islam dengan tujuan mengintegrasikan Muslim yang lebih baik ke dalam masyarakat Jerman.

Sebanyak 30 siswa akan menghadiri kursus pertama, Senin (11/10), yang ditujukan untuk pelatihan para imam.

Seperti dikabarkan situs dw-world.de, kursus imam akan melatih para pemimpin rohani Muslim selama dua semester dalam keterampilan bahasa Jerman, teologi Islam, dan pendidikan agama. Martina Blasberg-Kuhnke, wakil presiden Universitas Osnabrueck, menilai program itu  sebagai kontribusi untuk integrasi komunitas Muslim.

“Para imam memainkan peran penting karena mereka bertugas dengan komunitas mereka, agama mereka, dan dengan masyarakat pada umumnya, sehingga mereka memiliki fungsi umum seperti penceramah agama dan pemimpin masyarakat lainnya,” kata dia kepada Deutsche Welle. “Mereka memiliki pengaruh besar pada kehidupan keluarga Muslim”.

Integrasi adalah kata kunci saat ini dalam politik Jerman. Awal musim panas tahun ini, Thilo Sarrazin, seorang bankir terkemuka Jerman, memicu kemarahan publik dengan penerbitan bukunya yang mengatakan imigran Jerman “menghapuskan Jerman itu sendiri.”

Sarrazin mengklaim negara itu sedang dirusak oleh imigran Muslim berpendidikan rendah dan tidak produktif. Meskipun Sarrazin mungkin telah dipaksa mengundurkan diri, perdebatan terus berlangsung.

Pada awal Oktober lalu, Presiden Jerman Christian Wulff menandai 20 tahun reunifikasi Jerman dengan pidato tentang integrasi.

“Kekristenan tanpa diragukan adalah bagian dari Jerman,” kata Wulff dalam pidatonya. “Yudaisme tanpa diragukan lagi bagian Jerman… Islam juga merupakan bagian dari Jerman.”

Kaum Muslim menyambut baik pidato Wulff, namun Kanselir Angela Merkel mengatakan, budaya Jerman didasarkan pada akar Yahudi-Kristen, dan bahwa semua masyarakat –termasuk kaum Muslim– harus mematuhi hukum Jerman, bukan hukum Syariah. (Mel/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×