Info DD

Ribuan BMI Hong Kong Padati Pengajian TST Bersatu

Sekitar 1.200 BMI Hong Kong memenuhi aula lantai dasar hingga tangga Masjid Tsim Tsa Tsui(TST) Hong Kong untuk mengikuti pengajian akbar yang digelar TST-Bersatu (Al-Hikmah, Majelis Dzikir TST, Majelis Dzikir Ilham, Al-Fitroh, Qotrunnada, dan Salikul Lail) selama dua hari, 1-2 Januari 2012, bersama Ustadz Mohammad Natta dari Dzikir Ilham Jakarta.

Panitia tampak sibuk mengatur jumlah jamaah yang melampaui kapasitas masjid. Pengajian dimulai pukul 10 pagi hingga 4 sore. Acara diisi dengan shlawat, dzikir, lantunan ayat suci Al-Qur’an dari organisasi penyelengggara dan pendukung, sambutan dari ketua dan tamu undangan. Acara initi berupa tausiyah disampaikan oleh Ustadz Natta dari pukul 11.30 hingga waktu shalat Dhuhur dan dilanjutkan sambutan dari Ustadz Ali Liongman lalu dzikir akbar bersama dan do’a penutup.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Natta menjelaskan tentang bagaimana memaknai pergantian tahun baru. “Hakikatnya masa akan membuat kita tak berguna jika tidak mengisinya dengan hal yang baik dan berkah,” katanya.

“Banyak dari kita yang merasa lelah melakukan kebaikan.Padahal, banyak hal yang kita anggap sulit tapi justru membawa berkah jika diniatkan karena Allah, misalnya menuntut, ilmu, bekerja yang halal, menjadi wanita solehah, mengurus anak yatim, sabar saat sakit, dan berbakti pada orangtua. Itu hal yang tidak mudah, namun bisa membawa berkah bagi hidupnya.”

Ustadz Natta juga berpesan agar jangan merasa rendah diri menjadi pembantu di HK, karena menurut hadist Nabi, bau seorang hamba yang pertamakali beliau cium di surga, yaitu bau seorang pembantu yang beriman, yang tak lain adalah Siti Masitoh (pembantu Fir’aun) yang dihukum oleh Fir’aun dengan dimasukan ke dalam wajan yang mendidih beserta anaknya, namun ia tetap beriman kepada Allah SWT.

“Kendala sempat ada karena kapasitas masjid hanya bisa memuat 1.000 jamaah, tapi alhamdulllah banyak sekali yang datang, kami sudah stand bye sejak jam 7.30 dan jamaah sepagi itu pun sudah ada yang hadir,” kata Ketua Panitia Penyenggara TST-Bersatu, Yuni.

“Tujuan pengajian akbar ini yaitu bagaimana agar kita sebagai seorang muslim mengisinya dengan berdo’a dan dzikir bersama, dengan harapan tahun ini lebih baik dari kemarin, bukan dengan jalan berpesta yang tidak karuan, dan tentunya ini kami harap bisa menjadi media sosialisasi kepada khalayak umum terutama warga HK yang non-muslim menilai kita menyikapi makna tahun baru, yaitu dengan berdo’a.”

Pengajian ini juga dihadiri perwakilan berbagai organisasi muslim BMI-HK, Miki dari BNI, dan Ustadz Rahmat Budianto dari Bank Mandiri. (Anita Sri Rahayu/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×