Melatih Fokus dalam Dakwah
Ternyata seru juga berdakwah di bawah jembatan. Di tengah hiruk pikuk manusia yang sibuk dengan berbagai urusan dunia, mereka, para pekerja migran Indonesia (PMI), berkumpul untuk yasinan, shalawatan dan mendengarkan pengajian. Itu semua menjadi daya tarik tersendiri buat saya: karena mengetes mental dan fokus tentang materi apa yang akan disampaikan.
Tidak sedikit warga Hong Kong ikut menyaksikan kami. Saat bershalawat, di dalam hati saya berguman, “Ketika lafadz yang mulia saya sampaikan dengan sepenuh hati maka mereka pun akan menerimanya dengan hati pula”. Dan sepertinya benar. Warga Hong Kong yang mendengar lantunan shalawat kami terlihat turut menikmatinya. Bahkan, ada orang Hong Kong yang sudah tua renta menunjukkan gelagat ikut terbawa alunan shalawat yang dilantunkan.
Di luar itu semua, ada hal yang sangat saya kagumi dari para jemaah Majelis Kumpulan Pencari Hidayah (KPH), tun rumah pengajian tersebut. Cobaan dan gangguan konsentrasi berupa orang yang berlalu-lalang tidak membuat para Jemaah berkedip mata atau mengalihkan pandangan. Mereka tetap fokus mendengarkan tausiyah yang saya sampaikan. Sesekali taklim saya selingi canda yang membuat mereka tertawa riuh untuk memecah suasana supaya tidak membosankan.
Sebab biasanya, nuansa seperti itu akan membuat orang ogah-ogahan untuk mendengarkan tausiyah. Namun apa yang ditunjukkan pekerja migran dalam bertaklim memang di luar kata biasa. Mereka tetap menunjukkan antusiasme terhadap nasihat-nasihat agama yang disampaikan.
Saya merasa, dengan antusiasme seperti itu mereka berhasil mewarnai Hong Kong dengan keimanan dan keislaman mereka. Saya pun menyampaikan kepada mereka, majelis yang sekarang bernama KPH (Kumpulan Pencari Hidayah) lebih tepat bernama KPH (Kumpulan Penyelamat Hong Kong). Sebab, sujud, keimanan, zikir, dan shalawat yang mereka lantunkan telah menjaga dan menyelamatkan Hong Kong.
Saya pun teringat dengan ayat suci Al-Quran yang artinya sebagaimana berikut ini, “Allah tidak akan menyiksa mereka selama kamu ada di tengah mereka. Dan Allah tidak akan menghukum mereka, sementara mereka memohon ampun.” (QS. al-Anfal: 33)[]
Akhmad Hawasyi Syamsuddin, Dai Ambassador DDHK