Info DD

Tim Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Afrika Tengah

#SaveCentralAfrica Dompet DhuafaDDHK News, Afrika — Tim Bantuan Kemanusiaan Dompet Dhuafa (DD) untuk Afrika Tengah #SaveCentralAfrica menyalurkan bantuan di kamp pengungsi Kenzu dan Garoua Boulai, perbatasan timur Kamerun dan Afrika Tengah, sejak Senin (24/3).

Menurut Koordinator Relawan Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa, Rabu (26/3) pagi waktu setempat, gelombang pengungsi yang datang ke wilayah Kenzu semakin bertambah. “Sekitar 27.000 kepala keluarga telah berada di kamp pengungsian di wilayah yang jaraknya 5km di sebelah timur Kamerun,” katanya seperti dikutip laman resmi DD Pusat.

“Diperkirakan jumlah pengungsi di wilayah kenzu ini akan terus bertambah karena barusan juga ada 2 mobil truk yang membawa pengungsi datang ke sini,” imbuhnya.

Dikemukakan, Tim Dompet Dhuafa bersama lembaga kemanusiaan setempat, AHAS Association Humanitaire Pour le Development du Cameroon, menyalurkan sekitar 2 kontainer logistik  berupa makanan, air mineral, dan obat-obatan yang dibeli dari kota Doula yang dekat dari  Kenzu untuk dibagikan kepada seluruh pengungsi.

“Yang jelas mereka sangat membutuhkan bantuan makanan, kesehatan, dan air bersih karena secara umum daerah di sini sangat kesulitan air,” terang Sabeth.

Rencana hingga 4 hari kedepan, lanjutnya, Tim Kemanusiaan Indonesia Aid DD akan membuat instalasi air dan mensurvei beberapa titik wilayah untuk membantu pengadaan air bersih di Kenzu.

“Hari ini juga kita akan mensurvei titik-titik air atau waterpam untuk kita bangun 2 atau 3 instalasi air bersih ,” jelasnya.

Sabeth menuturkan, kondisi pengungsi di Kamp Kenzu,teramat sangat menyedihkan. Sejauh mata memandang wilayah Kenzu hanya dipenuhi tenda-tenda pengungsi berwarna putih, semua itu dikarenakan banyaknya jumlah pengungsi.

“Hampir 95 persen pengungsi tinggal di tenda-tenda pengungsian, dan sisanya yang baru datang sebagian tinggal di lapangan, dan belum ada tenda, dan makanpun mereka dijatah,” jelas Sabeth.

“Kenzu merupakan wilayah kamerun tidak lebih baik dari Afrika Tengah sendiri, karena Kenzu merupakan desa terpencil di dalam hutan dan mereka harus tinggal disitu (mengungsi),”

Selain mengungsi di Kamerun, rata-rata pengungsi mengalir ke beberapa wilayah perbatasan Kamerun seperti di utara Afrika Tengah, Kongo,dan Sudan. Sebagian besar memang mengalir di wilayah Kamerun sebab, Kamerun merupakan wilayah yang paling dekat dengan Ibu Kota Afrika Tengah.

Afrika Tengah menjadi pusat perhatian dunia terkait tragedi kemanusiaan yang mengerikan. Korbannya adalah umat Islam. Amnesti Internasional (AI) bahkan mengeluarkan peringatan tentang terjadi genosida (pembunuhan massal) terhadap umat Islam di negeri itu.

Human Right Watch (HRW) pun mengatakan, kaum Muslim di Afrika Tengah telah menjadi sasaran gelombang kekerasan tanpa henti yang terkoordinasi dan memaksa mereka meninggalkan rumah mereka.

Kepala Badan Pengungsi PBB, Antonio Guterres, menyebut tragedi di negara itu sebagai “pembersihan masif etno-religius” seiring pembunuhan tanpa pandang bulu dan pembantaian terjadi dengan kebiadaban dan kebrutalan yang mengejutkan (Kompas.com, 13/2/2014).

Di Bangui, ibukota Afrika Tengah, 85% dari 250.000 kaum Muslim terpaksa mengungsi ke sisi timur laut dan negara tetangga seperti Chad, Kamerun, dan Kongo.

Diperkirakan, 650.000 pengungsi muslim tersebar di seluruh negeri dengan ketidakamanan dan kondisi pengungsian yang buruk. Yang lebih menyedihkan, 100.000 anak di pengungsian akan mengalami masalah gizi buruk (UNOCHA, 5/3/2014)(mel/dompetdhuafa.org/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×