Setelah Tiga Tahun, Vivi Temukan Jalan Allah
CAUSEWAY BAY | HONG KONG – Ahad, 10 Maret 2019. Susana haru menyelimuti ruang kelas Sekolah Daiyah Ulil Albab di kantor Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Causeway Bay. Novita, pekerja migran Indonesia (PMI) kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, mengucapkan ikrar masuk Islam, membaca dua kalimat syahadat.
Perempuan yang biasa dikenal dengan panggilan Vivi dan kini bernama islami Fatimah ini membaca dua kalimat syahadat dibimbing oleh Usatdz Arief Wahyudi, Direktur Indonesian Muslim Association in Hong Kong (IMAH), di hadapan para peserta Sekolah Daiyah DDHK dan disaksikan Ustadz Donny Meilano, dai yang didatangkan DDHK ke Hong Kong dari Palembang, Sumatera Selatan. Tak lama setelah masuk Islam, perempuan muallaf berusia 25 tahun dan bekerja di Yuen Long sejak 2016 ini menulis surat kepada DDHK, menceritakan kronologi dan mengungkapkan alasannya masuk Islam. Kisah singkat perjalanan menjadi mualaf juga ia tuturkan melalui postingan Facebook pribadinya, Vii Mayang (Fatimah).
“Untuk Dompet Dhuafa Hong Kong. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” tulisnya, di pembukaan surat tersebut.
“Saya Vivi (Fatimah) mengucapkan terima kasih untuk DDHK yang sudah membantu saya menjadi seorang Muslimah. Pertama, saya ingin berbagi (cerita) mengapa saya ingin masuk Islam dan dari mana saya mengenal DDHK. Dulu, saya adalah seorang Kristen. Awal mula saya ingin masuk Islam itu didasari dari keinginan hati sejak tiga tahun lalu. Tapi saat itu saya merasa kecewa karena tidak ada seorang pun dapat membantu dan men-support saya. Alhamdulillah, kali ini saya mendapatkan dukungan yang kuat. Saya benar-benar ingin mengenal Allah,” tuturnya.
“Lalu saya mencoba cari tahu, dan menemukan DDHK dari teman saya. Karena dia memberikan satu gambar hasil screenshot yang ada informasi tentang DDHK di sana, lalu saya memutuskan melakukan pencarian di Facebook dan mencoba mengirim pesan. Alhamdulillah, saya mendapat respon yang sangat baik saat mengirim pesan tersebut. Alasan lain kenapa saya ingin memeluk Islam karena kebetulan saya mendapatkan jodoh seorang Muslim. Dia sosok yang sangat baik. Dia juga yang memberikan semangat pada saya untuk belajar mengenal Islam. Dan tepat 10 Maret 2019 saya datang ke kantor DDHK. Di sana saya terharu karena disambut dengan sangat baik,” ujar Vivi.
“Saya ceritakan semua maksud dan tujuan saya mendatangi kantor DDHK yang tak lain karena saya ingin menjadi seorang Muslimah. Hingga akhirnya saya dipertemukan dengan seorang ustadz yang membimbing saya mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah melafalkannya, saya sah menjadi seorang Muslimah. Saat itu hati saya bergetar dan saya pun menangis. Saya mendapat pelukan dan doa yang membuat saya semakin semangat untuk benar-benar dekat dengan Allah,” tulis Vivi. [Ida Royani]