Info DD

Sambil Menahan Sakit Ranny Tinggalkan Hong Kong

TSUEN WAN | HONG KONG – Ranny Mahesa, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Surabaya, Jawa Timur, akhirnya memutuskan untuk pulang ke Tanah Air setelah menderita selama lima bulan akibat sakit infeksi usus yang dialaminya. Tiga orang voluntir dari Tim Bina Rohani Pasien Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK), Ahad (10/3/2019), turut mengantarkan Ranny ke bandara, dari tempat penginapannya di Tsuen Wan.

Ranny pulang setelah menjalani perawatan di rumah sakit Prince of Wales, City One, Shatin, selama  sebulan, sejak 8 Februari silam. Saat pulang, ia belum betul-betul pulih dari sakitnya. Ranny, yang pulang sendiri tanpa pendamping, akhirnya dibantu petugas bandara Hong Kong menggunakan kursi roda menuju pesawat terbang yang akan ditumpanginya.

Sebelumnya, Ranny sempat mengeluhkan sakit yang dialami saat masih bekerja di majikannya. Namun, selama empat bulan ia hanya diberi obat oleh majikan, tanpa pernah dibawa ke dokter, apalagi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Sakit itu sendiri, diakuinya, akibat makan yang tidak teratur dan jarang makan nasi. “Saya lebih sering makan gorengan saja,” kata Ranny kepada voluntir DDDHK.

“Awalnya, terasa perih. Saya menahan sakit selama empat bulan,” ujarnya.

Saat itu, ia pun memutuskan untuk memutus kontrak kerja (nge-break) untuk mencari majikan baru. Karena sakit yang sudah tidak tertahan lagi, Ranny berinisiatif menemui dokter yang kemudian mengharuskannya menjalani operasi. Sebab, menurut diagnosa dokter, ia menderita infeksi akut pada usus buntunya.

“Saat dirawat di rumah sakit saya sudah menandatangani kontrak kerja dengan majikan baru dan sedang menunggu visa,” tutur Ranny.

Namun, Ranny harus mengubur impiannya untuk terus bekerja di Hong Kong. Sambil menahan sakitnya, ia pun terpaksa meninggalkan Negeri Beton, seorang diri, dan pulang ke kampung halamannya. [Sumarlina]

Baca juga:

×