Info DD

Salah Faham tentang Islam Rugikan Semua Pihak

Ulama Indonesia, Dr. Kiai Achmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, keliling Eropa atas undangan sebuah LSM Swedia. Di Denmark, Belgia, dan Belanda, Gus Mus bertemu banyak pejabat tinggi dari perdana menteri sampai LSM-LSM setempat.

Gus Mus prihatin akan kondisi dunia yang dikuasai oleh ideologi kebencian akibat kesalahfahaman tentang Islam yang sering digambarkan sebagai agama teror. Hal itu tidak saja merugikan ummat Islam, tetapi juga masyarakat dunia internasional yang menghargai peradaban.

Reporter Bari Muchtar dari Radio Nederland mewawancarai Gus Mus setelah memberikan cemarah di Universitas Leiden.

Gus Mus (GM) : Antara mereka yang benci Islam dengan mereka yang mengebu-ngebu menggunakan Islam sebagai ideologi bagi kepentingannya ini bertemu di sana ( red: Eropa). Ada orang orang seperi Usamah bin Laden yang menggunakan Islam untuk kepentingannya. Orang yang tidak tahu dia akan membenarkan aksi bin Ladin sebagai ajang Islam. Sementara yang non-Muslim yang punya agenda politik sendiri dia kemudian menggunakan ini. Itulah Islam. Islam itu yang seperti bin-Laden itulah. Itu contohnya.

Radio Nederland (RN) : Seperti di Belanda ada Geert Wilders (red: ketua PVV Partai populis kanan)?

GM : Ya. Saya tidak yakin kalau Wilders itu menggunakan isu Islam karena keyakinan tapi karena politik. Dia seorang politisi yang ulung sekali. Dia sangat pinter sangat cerdas mengambil kesempatan-kesempatan untuk dikendarai oleh kepentingan politiknya.

RN : Jadi misi Anda misi perdamaian, memperlihatkan Islam yang damai.

GM : Bukan Islam yang damai. Islam itu agama damai.

RN : Islam sebenarnya, Islam itu damai. Di barat orang melihat kejadian-kejadian di Indonesia seperti yang disebutkan tadi yang ekstrem-ekstrem itu. Misalnya Front Pembela Islam atau FPI.

GM : Di setiap kelompok ada kaum ekstrem, tidak hanya di Islam saja. Ada juga di Katolik, Protestan, di mana saja. Selalu ada orang-orang yang belum paham agamanya, tetapi tidak mau belajar agamanya karena menganggap dia sudah memahami agama itu seutuhnya. Ini selalu yang membuat masalah. Selalu membuat masalah. Itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di mana-mana. Kalau ada orang yang tidak paham agamanya kemudian merasa paham lalu tidak mau belajar tentang agamanya, dia akan menjadi masalah di masyarakat.

RN : Jadi Front Pembela Islam itu tidak memahami agama yang betul ?

GM : Ya! Mereka membaca Qur’an itu tidak dibaca rohnya, tidak dibaca maknanya. Bayangkan yang disebut agama, rahmah agama kasih-sayang. Yang Rassulnya Mohammad tidak diutus kecuali untuk menebarkan kasih-sayang.

Baca juga:

×