DDHK News — Masyarakat Islam Amerika Utara (The Islamic Society of North America, ISNA) mengadakan konferensi untuk pertama kalinya di Fort Lauderdale, Jumat hingga Minggu. Konferensi ZonaTimur ISNA yang dihadiri seribu anggota dari Florida hingga Maine itu berlangsung di Broward County Convention Center.
Tema konferensi kali ini adalah bagaimana umat Islam dapat membantu kaum dhuafa melalui aksi sosial. Menurut ketua konferensi, Asad Bayunus, ISNA juga berusaha meningkatkan citra organisasi dan memberikan “kontribusi positif kepada masyarakat.”
Melalui konferensi ini, ISNA mengajak anggotanya dan kaum Muslim Amerika mengamalkan ajaran Islam tentang membantu sesama Muslim, khususnya membantu kaum dhuafa.
“Islamofobia adalah isu besar yang berusaha kami tangani,” kata Bayunus, anggota dewan nasional ISNA, seperti dikutip situs Orlando Sentinel (6/1). “Kami ingin menunjukkan bahwa kami normal, warga negara taat hukum yang ingin berkontribusi positif. Tapi kami juga ingin mengambil kesempatan untuk menjadi tetangga yang baik.”
Topik-topik yang akan dibahas antara lain soal pendidikan, hubungan media, internet, bahkan perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.
Dengan 10.000 anggota yang membayar iuran, dan 35.000 sampai 40.000 yang hadir di konferensi nasional, ISNA merupakan salah satu organisasi Muslim terbesar di Amerika Serikat.
Didirikan tahun 1981, organisasi ini bermula dari Asosiasi Mahasiswa Muslim yang berdiri 18 tahun sebelumnya.
Menurut Bayunus –anak Ilyas akhir Bayunus, presiden pertama ISNA, organisasinya merupakan kelompok Muslim paling inklusif di Amerika. Keanggotaannya terbuka bagi beragam etnis. (Mel/Orlando Sentinel).*
