Info DD

Muslim Chechnya Berusaha Akhiri Tradisi Culik Pengantin

DDHK News — Pemimpin Muslim Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengaku tengah berupaya mengakhiri praktik lama penculikan calon pengantin wanita yang bertentangan dengan hukum Rusia.

Kadyrov ditunjuk pemerintah Rusia untuk menjaga perdamaian di Chechnya, satu dekade setelah militer Rusia melumpuhkan para pejuang kemerdekaan Chechnya.

“Pemerintah setempat tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas situasi ini … penculikan pengantin wanita tidak mempunyai tempat baik dalam Islam maupun dalam hukum Rusia,” kata Kadyrov dalam pertemuan dengan pemerintah Chechnya yang dipublikasikan website resmi pemerintah.

Pengamat mengatakan, Kadyrov sedang menghadapi meningkatnya tekanan dari Moskow untuk mengekang tradisi lokal yang melanggar hukum federal, setelah para pemimpin spiritual pada Agustus memerintahkan kelompok bersenjata melecehkan wanita yang tidak memakai jilbab. Insiden itu menggemparkan warga Chechnya.

Penculikan pengantin wanita oleh keluarga mempelai pria sampai waktu pernikahan adalah sebuah tradisi kuno di Kaukasus Utara dan ada sebelum Islam masuk Chechnya sekitar 250 tahun lalu.

Kadang-kadang penculikan pengantin itu berfungsi sebagai bagian dari perjodohan, tetapi sering pihak pengantin wanita dan keluarganya tidak siap.

Kadyrov merujuk pada usaha penculikan seorang wanita muda pada 28 Desember di Desa Geldagen yang memicu perkelahian fisik antara keluarga calon pengantin setelah pihak wanita melakukan perlawanan. Kadyrov mengatakan ia telah memecat seorang imam lokal yang telah menyetujui penculikan itu.

Kadyrov mengatakan secara terbuka bahwa dia percaya syariat Islam lebih diutamakan dari hukum Rusia, tetapi juga telah berulang kali mengatakan dia berkomitmen untuk pemerintah Rusia.

Kadyrov pertama kali menyerukan penghentian tradisi penculikan pengantin itu pada Oktober, ketika ia menetapkan denda 1 juta rubel ($ 33,180).  Tetapi banyak warga Chechnya, termasuk kaum wanita, melihat penculikan pengantin itu sebagai bagian dari identitas budaya.

“Ini adalah kebiasaan lama dan indah, seharusnya tidak dikenai sanksi hukum,” kata warga Grozny berusia 41 tahun, Syeda Umayeva, yang diculik oleh keluarga suaminya 17 tahun lalu. (Mel/Reuters).*

Baca juga:

×