Jerman Bahas Konsep Baru Konferensi Islam
DDHK News, Jerman — Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, mengundang wakil-wakil organisasi Islam di negaranya untuk membicarakan agenda Konferensi Islam yang diselenggarakan setiap tahun. Pertemuan Senin (27/01) itu sepakat menyiapkan konsep yang baru sampai Maret. Konferensi Islam tahun lalu kurang berhasil dan berakhir dengan silang pendapat.
Ketua Dewan Muslim Jerman, Aiman Mazyek, mengaku optimistis dengan pertemuan tersebut. “Menurut saya, ada alasan bagi kita untuk optimistis,” kata Mazyek seperti dikutip situs Deutsche Welle.
Menteri Dalam Negeri De Maiziere menerangkan, yang dibahas adalah struktur, tujuan dan tema Konferensi Islam tahun ini. “Kami sudah menemukan cara kerja yang baik, untuk bersama-sama membangun solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat,” tuturnya.
Konferensi Islam yang terkahir tahun lalu berakhir dengan silang pendapat, setelah Menteri Dalam Negeri saat itu, Hans-Peter Friedrich, bersikeras mengutamakan tema keamanan dan radikalisme. Ketika diangkat sebagai Mendagri yang baru, De Maiziere berjanji akan mencari konsep baru untuk Konferensi Islam.
Kesejahteraan dan kenyamanan beribadah
Ketua Dewan Muslim Aiman Mayzek mengatakan, hal yang perlu dibahas dalam Konferensi Islam adalah soal kesejahteraan dan kenyamanan warga Islam di Jerman dalam menjalankan ibadahnya. Mayzek menambahkan, masalah keamanan rumah ibadah dan “perang terhadap segala bentuk radikalisme” adalah fokus utama kerja Dewan Muslim, namun hal itu akan dibicarakan di forum lain.
Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere menerangkan, hal yang akan dibahas antara lain bagaimana menyediakan ruangan sholat di kantor-kantor publik. Kepentingan warga muslim perlu diperhatikan oleh instansi pemerintahan, kepolisian, dan militer. “Warga muslim di Jerman juga perlu mempunyai lembaga bantuan sosial seperti yang dimiliki organisasi Kristen,” katanya.
Partai Hijau menyambut prakarsa Mendagri De Maiziere. “Bagus, kalau Menteri Dalam Negeri mencari konsep baru untuk Konferensi Islam,” kata Volker Beck dari Partai Hijau. Ia mengingatkan, kaum muslim harus mendapat tempat dalam masyarakat Jerman.
Kurang terwakili
Anggota parlemen dari Die Linke (Partai Kiri) Sevim Dagdelen menerangkan, Konferensi Islam belum mewakili mayoritas warga muslim Jerman. Sebab organisasi yang diundang hanya mewakili sekitar 15 persen orang Islam yang ada di Jerman. Seharusnya, lebih banyak kelompok yang dilibatkan.
Menteri Dalam Negeri De Maiziere menerangkan, salah satu tema yang belum dibahas dalam pertemuan hari Senin adalah masalah Islamophobia atau ketakutan berlebihan terhadap warga Islam. “Kami ingin agar kehidupan umat muslim bisa menjadi lebih baik, tanpa menyembunyikan berbagai masalah yang ada”, tandasnya. (afp/dpa/dw.de).*