Info DD

Jamaah Sabtu Shatin: Mencari Ilmu Ibarat Minum Jamu

Orang yang mencari ilmu itu ibarat orang yang minum jamu. Walaupun terasa pahit, namun harus tetap ditelan. Jamu di sini adalah obat bagi orang-orang yang jiwanya sakit karena kurangnya siraman ruhani .

“Mungkin ada orang yang merasa sakit hati, merasa tersinggung, dengan kata-kata ustadz dalam sebuah pengajian, tapi itulah yang disebut jamu, walaupun pahit harus ditelan,” kata Ustadz Muhammad Nata dari Adz-Dzikra Jakarta pada acara yang diselenggarakan jamaah Sabtu Shatin BMI Hong Kong, bekerja sama dengan TST Sabtu, Nihayatus Zain, Nurmuslimah, Al-Amin, dan PNS pada Rabu (25/1) di Shatin Park.

Biarpun cuaca hujan dan udara sangat dingin mencapai 5 derajat, tapi jamaah tetap semangat untuk mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh ustadz. Sebelum Ustadz Nata menyampaikan tausiyah, Ustadz Asmari (Qori Nasional) dari Jakarta melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dengan suaranya yang begitu indah.

Dijelaskannya, cara penyampaian bagi mereka yang sedang sakit jiwanya, agar tidak merasa tersinggung, adalah dengan kata-kata yang  menggunakan dalil Al-Quran, agar dia memahaminya dan tidak merasa sakit hati karena memang Allah yang mengatakanya.

Selain itu, Ust. Nata juga menjelaskan ciri-ciri istri sholehah. Menurut para ustadz Salafus Shaleh, ciri-ciri itu antara lain menundukkan pandangan di depan suami dengan penuh hormat, diam mendengarkan kata suami ketika suami sedang menyampaikan sesuatu, istri akan berkata-kata setelah suami selesei, selalu bersolek diri buat suami atau mempercantik diri ketika sedang bersama suami, berdiri ketika melihat suami datang ataupun suami hendak pergi.

“Dengan kata lain menyambut suami dengan mesra dan melepas dengann penuh rasa cinta. Istri yang demikian itu akan membuat jatuhnya rahmat dari Allah Swt untuknya,” imbuhnya. Acara dihadiri sekitar 500 orang. (Lutfiana Wakhid/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×