Info DD

Hujan Warnai Campaign One Billion Rising for Justice Hong Kong

rise 4 justice 1 rise 4 justice 3 rise 4 justice 2DDHK News, Hong Kong – Ribuan peserta kegiatan One Billion Rising for Justice yang terdiri dari masyarakat lokal dan buruh migran di Hong Kong bersatu bergandeng tangan, berkumpul secara damai, bangkit menyuarakan keadilan bagi Erwiana dan seluruh pekerja migran di Hong Kong pada Minggu (9/2) di lapangan sepak bola (futsal ) Victoria Park, Causeway Bay – Hong Kong.

One Billion Rising for Justice adalah seruan global untuk perempuan korban tindak kekerasan dan orang-orang yang mencintai mereka berkumpul secara aman, dan menyeruakan keadilan melalui kegiatan seni yang dianggap tepat, seperti tarian.

Pada 14 Februari 2013, gerakan Satu Milliar Bangkit untuk Keadilan dilakukan secara serentak di 207 negara. Untuk itu pada 14 Februari tahun ini, gerakan One Billion for Rising (OBR) mengajak perempuan sedunia untuk bangkit bersama melawan kemiskinan, perbudakan gaya baru, dan pengucilan sosial.

Peserta kegiatan ini memakai atribut berwarna ungu. “Warna ungu melambangkan perempuan yang tertindas dalam hal ini. Untuk itu dengan warna ungu ini kita, perempuan, akan bangkit bersama menyuarakan keadilan lewat tarian yang akan dipersembahkan dari temanteman organisasi buruh migran Indonesia dan buruh migran Filipina,” jelas panitia.

Meskipun diwarnai hujan disepanjang acara yang berawal dari jam 10.00 pagi hingga jam 17.00 petang, kegiatan ini tetap berlangsung meriah diliput oleh media lokal dan international.

“Hari ini hujan lebat, saya ndak tahu ada acara ini, “ ujar Yanti kepada DDHK News. Ia berharap agar pemerintah Indonesia benar-benar memperhatikan rakyatnya, kususnya pahlawan devisa. Ia berpendapat kegiatan seperti ini sangat bagus. “Kita bisa membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa aksi demo itu bukan hanya bisa teriak-teriak, namun juga berkreasi dan berseni,” uajrnya. “Semangat untuk perempuan Indonesia…!” serunya.

Saat ini ada sekitar 300.000 buruh migran penata laksana rumahtangga di Hong Kong. Setengahnya adalah buruh migran Indonesia. (Ida/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×