Diprotes FPI, Festival Film Gay Jalan Terus
Front Pembela Islam (FPI) memprotes penyelenggaraan festival film gay di Indonesia yang sudah berlangsung sejak Jumat lalu. FPI mendesak Goethe Institut Jerman dan Pusat Kebudayaan Prancis di Jakarta untuk segera menghentikan pemutaran film-film gay yang diorganisasikan oleh komunitas gay tersebut.
“FPI mendesak agar festival yang mempromosikan homoseksual dan lesbianisme di Indonesia itu dihentikan,” kata FPI dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita Jerman, Deutsche Presse-Agentur. Festival ini, kata FPI, didukung LSM liberal dan disponsori dana asing.
“Q Film Festival” itu menayangkan film-film bertema lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT). Massa FPI mendatangi lokasi pusat kebudayaan Jerman Goethe-Institut dan beberapa tempat dilaksanakannya festival tersebut.
Meski menuai kontroversi, para insan perfilman tanah air justru memberi dukungan penuh atas terselenggaranya Q Film Festival yang sudah didirikan sejak tahun 2002 tersebut.
Dukungan ini, seperti dikutip VIVA News, mereka tuliskan lewat akun twitter resmi Q Film Festival. Di antara para sineas itu ada beberapa nama seperti Lukman Sardi dan Nia Dinata.
lukmansardi: “Selama mereka msh punya akal Dan hati mrk tdk Akan melakukan kekerasan,tp kalo dilihat dr kenyataan apakah itu dimiliki oleh mereka?”
tehniadinata: “Mengirimkan energi positif ke teman2ku di @QFilmFestival semoga ancaman2 yg datang, tdk menjadi kenyataan.”
Pihak penyelenggara dari Q Film Festival ikut menuliskan dalam kalimatnya, mereka menjelaskan keadaan sudah tenang dan aman kembali. “Keadaan di Goethe Haus sudah kembali normal. Oke, film screening di Goethe u/ hari ini akan tetap dijalankan sesuai jadwal!! Dan acara2 lainnya pun dsini tetap diadakan,” tulisnya dalam akun Twitter tersebut. (Mel/ddhongkong.org).*