Info DD

Demi Sesuap Nasi, Aku Kehilangan Bapakku

Panggil saja aku Rahmadhani, BMI Hong Kong, aktif di Majelis Taklim Tai Po. Sudah 10 tahun aku bekerja di Hong Kong. Mungkin kata-kata inilah yang cocok: ibarat hanya mencari sesuap nasi, aku rela meninggalkan bapak dan ibu hingga berpuluh tahun berada di negeri orang.

Aku berencana pulang bulan 7 nanti. Selain ingin berumah tangga, aku juga ingin mejaga orang tua yang semakin tua karena saudara-saudaraku berada di luar kota. Tetapi ternyata rencanaku berbeda dengan kehendak Allah.

Pasca letusan Gunung Kelud di Kediri, bapakku kecelakaan, jatuh dari atap teras.

Saat itu, Sabtu 15 Februari, aku dapat misscall dari nomor HP yang sudah tidak asing lagi, yaitu nomor HP Bapakku. Aku kaget karena baru kali ini mereka telepon aku.

Setelah kutelepon balik, aku mendengar anak kos yang mengangkat dan mengabarkan kalau bapak kecelakaan. “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun”. Saat itu juga kaki terasa lemas tak bertenaga.

Aku berusaha tegar, akan tetapi hatiku benar gelisah ‘ga karuan. Tak henti hentinya aku berdoa semoga bapaku masih di beri kesembuhan. Tiap jam aku telepon ke rumah tanya kabar bapakku. Keluarga bilang keadaan bapak masih kritis dan belum sadar.

Berharap dengan bergantinya hari keadaan bapakku membaik, akan tetapi sampai 3 hari keadaanya masih sama. Di siang itu, dokter bilang kalau bapak terjadi apa-apa keluarga diharapkan ikhlas. Semakin tak kuasa aku menahan air mata ini. Aku benar-benar takut kehilangan bapak. Aku merasa selama ini belum mampu membahagiakan bapak.

Akhirnya apa yang kutakutkan terjadi juga. Sebelum ajal menjeput, bapak menyampaikan pesan terakhir ke ibuku. “Aku ‘ga tega ninggal kamu sendirian, siapa yang menjagamu?” dan dua kali mengucapkan syahadat, lalu ajal menjemputnya. Innalillahi wainna lillah rojiun.

Semoga amal ibadah bapakku diterima Allah dan diampuni dosanya. Amin!

Kembali aku menangis meraung-raung tak kuasa menahan kesedihan. Namun sesalku udah terlambat. Aku hanya bisa berdoa semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya ,diampuni segala dosanya, serta diringankan siksa kuburnya. Amin…!

Dari hikmah ini, mari kita petik sama-sama jangan sampai terlambat seperti yang kurasakan. Mari kita gunakan hasil jerih payah kita di sini dengan sebaik-baiknya, dan segera pulang menjaga orang tua kita yang sudah mulai tua, karena kita tidak tau satu
menit yang akan datang, dan Malaikat Izroil yang selalu mengintai kita. (Seperti dituturkan kepada Lutfiana/localhost/project/personal/ddhongkong.org/ddhongkong.org).*

Baca juga:

×