Berita

Dakwah di Hong Kong: Terjebak Demo, Terpapar Gas Air Mata

CAUSEWAY BAY | HONG KONG – Jam menunjukkan tepat pukul 19:00. Tiba-tiba, ada pesan masuk di grup WhatsApp Tim Media DDHK. Pengirimnya, Ustadz Muliadi. Beliau adalah Dai Cordofa Dompet Dhuafa Hong Kong yang malam itu baru saja menyelesaikan tugas memberikan tausiyah di dua lokasi yang berjauhan: Yuen Long dan Tai Po.

“Mau tanya, Bapak dan Ibu sekalian. Apakah demo di Causeway Bay masih berlangsung, atau sudah selesai? Saya dan penumpang lain semuanya diturunkan di Central. Mau pulang belum tau bagaimana. Bagusnya naik apa?” tanya beliau.

Seketika, kami yang masih aktif di grup panik. Apalagi, berdasarkan pantauan tim media DDHK, saat itu di jalan-jalan dan beberapa titik lokasi antara Causeway Bay dan Central sedang ada aksi demonstrasi. Lebih panik lagi, di waktu sekitar jam 19:00 itu sedang terjadi bentrok antara apparat polisi Hong Kong dan pengunjuk rasa. Polisi pun, kami ketahui, sudah mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.

Tidak ada lagi bus yang melintas di Causeway Bay. Begitu juga tram. Jalan raya dipenuhi oleh demonstran dan mobil-mobil polisi secara bergantian. Jika polisi datang, demonstran bubar berhamburan. Jika polisi beranjak, ratusan demonstran kembali berkerumun.

Beberapa dari kami menyarankan Ustadz Muliadi untuk berjalan kaki saja. Padahal, kami tidak tau, beliau diturunkan di mana oleh sopir bus 307 yang ditumpangi dari Tai Po. Kalau saat mengirimkan pesan beliau ada di Statue Square, atau di terminal akhir, Central Ferry Pier, itu berarti ada jarak sekitar 3 kilo meter harus beliau tempuh.

Masalahnya, karena belum genap sebulan di Hong Kong, Ustadz Muliadi tidak mengetahui arah. “Saya sudah coba untuk jalan kaki. Masih mencari arah. Saya jalan pelan-pelan, sambil olah raga malam,” ujarnya, beberapa menit setelah pesan WhatsApp yang pertama.

Yang menambah kecemasan, baterai HP Ustadz Muliadi lowbatt. Sedangkan dua orang jemaah majelis yang awalnya mendampingi beliau sudah berpisah jalan beberapa saat sebelum Dai Cordofa DDHk asal Medan, Sumatera Utara, diturunkan.

“Baterai saya tinggal 1%,” ujarnya.

Setelah itu, berjam-jam kami kehilangan kontak dengan beliau. Kami hanya bisa menunggu, sampai akhirnya pada jam 22:34 kabar gembira itu datang.

“Alhamdulillah, saya sudah di rumah (tempat menginap di Hong Kong). HP baru di-charge. Terimakasih atas perhatian dan doa dari semuanya. Saya mau istirahat duluan ya. Agak-agak (baca: pegal-pegal) nih kakinya. Jarang jalan pula,” ujarnya.

Ustadz yang sedang menempuh pendidikan doktoral di University of Malaya, Malaysia, itupun menceritakan peristiwa yang dialami sepanjang sekitar 3 jam, saat kami menunggu kabar dengan penuh harap-harap cemas. Begini penuturan beliau:

“Tadi waktu sampai di Wan Chai, saya terhirup gas air mata: mata pedih dan sesak. Sambil lari juga, menghindar gas air mata. Ada air mineral, saya gunakan untuk cuci muka. Tapi masih pedih. Lalu ada beberapa orang Hong Kong yang membantu membersihkan muka: disemprot dan dilap mereka. Alhamdulillah, terang kembali dan pedihnya hilang.”

“Untungnya (oleh pengurus majelis) saya dibawain (dibekali) bontot dan makanan. Sudah capek jalan, saya sempat berhenti, makan dulu. Habis itu lanjut jalan, dan akhirnya ketemu para pendemo. Tak lama, saya lihat kok mereka pada lari. Rupanya, gas air mata sudah ditembakkan, dan akhirnya saya pun kebagian juga.”

“Saya pun lanjut jalan. Karena penasaran, seperti apa situasi di (sekitar pusat belanja) Sogo, saya lihat-lihat dulu sebelum ke kantor DDHK. Akhirnya, (setelah beberapa pekan di Hong Kong) untuk pertama kalinya saya menyaksikan mereka demo, tapi sudah rusuh, sudah kejar-kejaran dengan aparat.”

Perjalanan dakwah yang harus diarungi Usatdz Muliadi mungkin masih Panjang. Pengalaman terjebak demo dan terpapar gas air mata mungkin akan selalu dikenang olehnya. Namun yang pasti, pada akhirnya malam itu beliau bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun, suara deru baling-baling helikopter di langit kelam Causeway Bay, daerah tempatnya menginap meraung-raung, sangat berisik. [DDHKNews]

Baca juga:

×