DoaDunia Islam

Dompet Dhuafa, LSM Pertama Beri Bantuan Korban Gempa Mindanao

MANILA | FILIPINA – Tim Dompet Dhuafa (DD) telah hadir dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana gempa bumi di Provinsi Cotabato, Mindanao, Filipina. Sedikitnya, 22 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 35 ribu orang korban masih mengungsi akibat bencana tersebut.

Sampai saat ini Tim Dompet Dhuafa tercatat sebagai satu-satunya lembaga kemanusiaan asing (NGO/LSM) pertama yang masuk wilayah gempa memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk merencanakan pembangunan hunian sementara bagi korban yang kehilangan tempat tinggalnya. Tim DD yang dipimpin Herdiansah sudah berada di Mindanao sejak Senin (4/11/2019). Mereka membawa bantuan, antara lain berupa logsitik, sanitasi air, kesehatan, dan terapi trauma bencana.

Tim DD berposko di salah satu pusat evakuasi yakni daerah Makilala, Mindanao Utara. Di sini ada sekitar 200 keluarga yang mengungsi. Herdiansah yang merupakan Direktur Konstruksi Dompet Dhuafa mengatakan, timnya juga sedang menyiapkan pendirian huntara (hunian sementara) untuk keluarga korban bencana.

Menurut Herdiansah, bencana gempa bumi Mindanao tergolong bencana besar dan menimbulkan banyak korban, namun sepi pemberitaan dan bantuan. “DD menjadi satu-satunya NGO Indonesia dan UN yang datang pertama membantu,” tuturnya.

Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala richter pada Selasa (29 Oktober 2019) mengguncang wilayah selatan Kepulauan Mindanao, Filipina. Gempa bumi itu terjadi persisnya pada pukul 09:04 pagi waktu setempat.

“Guncangan gempa sangat keras. Kami langsung lari ke luar rumah. Saya melihat rumah dan toko saya seperti orang yang sedang menari. Sampai sekarang kedua lutut saya masih gemetar,” kata Abi Agduma, seorang penjaga toko di Kepulauan Mindanao, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Media setempat mewartakan sejumlah kabel listrik di kota Davao ikut bergoyang ketika gempa bumi terjadi, orang-orang berhamburan ke ruang terbuka. Beberapa orang ada yang pingsan ketakutan. Gempa bumi juga telah memicu pemutusan arus listrik dekat kota General Santos.

“Pemeriksaan sedang berlangsung dan petugas penanganan bencana sedang mencek jalan-jalan dan jembatan,” kata Sara Duterte, Wali Kota Davao yang juga putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Hingga Senin lalu, 4.800 keluarga atau 24.000 orang berlindung di 34 pusat evakuasi di wilayah Davao dan Soccsksargen, ungkap Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen (NDRRMC). Ada 1.493 keluarga atau 7.645 orang yang tinggal di luar pusat evakuasi, seperti rumah-rumah kerabat mereka. [DDHKNews]

Sumber berita: znews.id

Baca juga:

×