Prestasi membanggakan diukir oleh Amin Khoiriyah, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lampung Selatan di Hong Kong. Jemaah majelis Al-Muhajiroh Tai Po ini berhasil menjadi yang terbaik dengan meraih juara 1 dan menyabet medali emas di kompetisi Taekwondo yang digelar di Sha Tin, 20 Agustus 2023 lalu.
“Dik Amin murid saya, dia penyandang sabuk biru merah. Saya adalah Ketua GTA (Golden Taekwondo Academy). Sebanyak 40 anak GTA mengikuti kompetisi Poomsae dan Kyeokpa. Alhamdulillah, Amin Khoiriyah memenangkan emas dalam even kedua-duanya. Alhamdulillah, saya bangga sekali GTA juga mendapatkan trofi championship,” kata Madam Wina, Ketua sekaligus pembina klub taekwondo GTA.
Trofi championship yang diraih GTA merupakan status juara umum kompetisi. Dari 10 klub taekwondo yang mengikuti kompetisi, Golden Taekwondo Academy berhasil menyabet 38 emas, medali emas terbanyak. Plus, 13 perak dan 10 perunggu.
Selain Amin Khoiriyah, banyak PMI lainnya yang juga mengikuti kompetisi tersebut. Kompetisi juga diikuti lebih dari 150 peserta dari beragam kebangsaan yang ada di Hong Kong, seperti India, Singapura, Italia, Filipina, Korea, Hong Kong, dan Nepal.
“Saya Juara I kategori Poomsae Yook Jang yang diikuti 5 peserta. Selain saya, 4 peserta lainnya dari Filipina. Total poin yang saya dapatkan tertinggi,” kata Amin.
Bukan hanya Madam Wina yang bangga atas keberhasilan para anak asuhnya. Amin mengaku perasaannya campur aduk saat berada di podium nomor 1. “Masyaallah, saya bangga, terharu, bahagia. Saat diikatkan bendera Merah-Putih dan naik ke podium, luar biasa rasanya. Saya ikut merasakan perasaan para atlit Indonesia di kancah internasional. Saat itu saya juga teringat orang tua, keluarga, serta para pelatih yang sudah membimbing dan menyemangati. Yang bikin terharu juga, saya jadi ingat kampung halaman,” ujar Amin.
Namun, pencapaian itu tidak lantas membuat Amin berpuas diri. “Tapi saya masih tetap belum puas, karena masih banyak kawan-kawan yang lebih hebat dari saya. Mereka ada yang meraih 8 mendali emas,” ujarnya.
Perempuan yang telah bekerja 9 tahun di Hong Kong ini telah 2 tahun belajar taekwondo di klub GTA di Mong Kok. Selain dilatih dan dibimbing Madam Wina, klub GTA juga mendapatkan dukungan dan bimbingan dari Grandmaster Lai Tze Hong, pemilik sabuk hitam tingkat 8 taekwondo di Negeri Beton.
“Dan alhamdulillah, saya masih aktif ikut pengajian di majelis taklim setelah latihan taekwondo pada hari Sabtu atau Minggu,” kata Amin.
Madam Wina menjelaskan Golden Taekwondo Academy membuka kelas tiap hari Sabtu dan Ahad di Mong Kok Sports Center. “Murid-murid GTA dari berbagai kalangan. Yakni, PMI, warga Filipina, Italia, Hong Kong, Nepal, dan India. Kami dibimbing master taekwondo Hong Kong, Grandmaster Lai 8th Dan tingkatan sabuk hitam Kukkiwon. Saya sendiri Dan 4th sabuk hitam tingkatan Kukkiwon,” ujar perempuan asal Jawa Tengah ini.