BeritaHong Kong

Sakit Liver dan Overstay, Nanik Akhirnya Bisa Pulang

DDHK.ORG — Nanik Suryati akhirnya bisa pulang ke Tanah Air. Pada hari Ahad (4/10/2020), perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu menumpang maskapai Garuda Indonesia untuk terbang ke Indonesia.

“Pagi ini kami mengantar Mbak Nanik ke Bandara Internasional Hong Kong, untuk penerbangan pulang jam 9 pagi ke Indonesia,” kata General Manager Dompet Dhuafa Hong Kong, M. Imam Baihaqi.

DDHK memang terlibat dalam membantu kepulangan Nanik, bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong dan lembaga Peduli Kasih. “Kami memberikan beliau tempat tinggal di shelter, uang tunai, dan pendampingan, bersama KJRI dan Peduli Kasih,” tutur Imam.

Tidak mudah bagi Nanik untuk pulang. Sebab, status tinggalnya di Hong Kong sudah overstay. Karena itu, KJRI, DDHK, dan Peduli Kasih juga memberikan pendampingan untuk mengurus surat-surat ke Imigrasi Hong Kong.

Menurut Alin, relawan Peduli Kasih yang juga mendampingi Nanik, perempuan berusia 38 tahun itu berstatus overstay sejak Februari 2020. Selama itu, dia bekerja paruh waktu atau part time dan tinggal di sebuah “rumah kontrakan” di Sham Shui Po.

Yang juga menyulitkannya untuk pulang, karena Nanik sedang sakit liver yang cukup parah. Berdasarkan dokumen yang diterima ddhk.org, ada tumor di livernya. Gara-gara sakitnya inilah, Nanik sempat batal terbang.

Pada 27 September, Imam dan staf KJRI telah mengantar Nanik ke bandara. Namun, setiba di loket check-in, Nanik diminta mengurus izin terbang terlebih dulu. Penerbangannya pun dijadwal ulang, sepekan kemudian.

“Jadi kalau ada yang sakit dan ingin terbang, tidak cukup mempunyai tiket dan surat keterangan Fit for Flight saja, tapi ada form khusus dari maskapai Garuda yang yang harus diisi oleh dokter dan disetujui kantor Garuda di Indonesia,” kata Imam.

Form bernama Medical Information Sheet tersebut kemudian diserahkan ke kantor Garuda di Hong Kong yang berlokasi di Lee Garden, Causeway Bay, untuk kemudian disampaikan ke Jakarta via faksimili guna mendapatkan persetujuan. “Mengurus surat itu diharuskan, karena saat itu kami meminta fasilitas kursi roda untuk Mbak Nanik,” ujar Imam.

Nanik sebetulnya sudah tiga bulan ditangani Peduli Kasih. Namun, baru bersedia diajak ke rumah sakit sekitar sebulan lalu. Sebelumnya, perempuan kelahiran 11 Oktober 1981 itu selalu menolak kalau diajak ke dokter.

“Saya masih kuat dan tidak apa-apa. Saya mau pulang (ke Indonesia) saja,” tutur Alin, menirukan ucapan Nanik. “Padahal menurut kami, lebih baik ditangani dan diobati di Hong Kong,” ujar Alin.

Nanik sempat dirawat di rumah sakit United Christian di Kwun Tong. Setelah empat hari di rumah sakit tersebut, dia menyerahkan diri ke kantor Imigrasi Kowloon Bay.

Pada 9 September, Nanik diminta datang ke kantor Departemen Imigrasi di Ngau Tau Kok, untuk kemudian dijadwalkan sidang pada 14 September di Shatin Magistrates Court. “Di sana (Ngau Tau Kok) dia sakit lagi, lalu kami bawa ke rumah sakit Queen Elizabeth, Yau Ma Tei. Setelah itu dia menghilang. Mungkin karena merasa sudah enakan,” ujar Alin.

Ketika tinggal di Tai Nan Street, Sham Shui Po, dia harus naik tangga untuk mencapai kontrakannya di lantai 2. “Makanya, sakitnya kambuh dan parah lagi,” ujarnya.

Nanik pun dibawa ke rumah sakit Ruttonjee, Wan Chai. Selepas itu, atas saran Alin dan Ai, relawan The Islamic Union of Hong Kong dan Masjid Ammar Wan Chai, sejak 18 September 2020 dia tinggal di shelter DDHK.

Peduli Kasih juga sempat mengupayakan kepulangan Nanik pada 20 September silam. Namun gagal.

Saat itu, Peduli Kasih sempat menghubungkan Nanik dengan Ai untuk mendapatkan bantuan. Total, perempuan yang dulu pertama kali datang ke Hong Kong pada 20 Oktober 2015 ini kemudian menerima bantuan sebesar HK$2,000 untuk menambahkan uang yang dimilikinya untuk membeli tiket pesawat terbang.

Sayangnya, Nanik terpaksa menggunakan Sebagian uang itu untuk membayar sewa kontrakannya di Sham Shui Po. “Padahal, kalau tidak dipakai, cukup buat pulang ke Indonesia,” ujarnya.

Namun kini, Nanik akhirnya bisa pulang. Saat berita ini dibuat, dia mungkin sudah tiba di Tanah Air.

Selamat pulang ke kampung halaman, Kawan! Semoga Kembali sehat dan Panjang umur! [DDHK News]

Baca juga:

×