DDHK.ORG – Pemerintah Hong Kong memotong masa karantina hotel bagi orang yang baru tiba di Negeri Beton, dari sebelumnya 7 hari menjadi 3 hari saja. Kebijakan itu berlaku mulai 12 Agustus 2022.
“Dalam pertimbangan kami tentang berapa lama durasi karantina hotel (untuk pelancong yang masuk), saya telah menjelaskan secara rinci lima (poin) pertimbangan secara keseluruhan langkah-langkah anti-epidemi pemerintah. Artinya, kami akan mengendalikan (risiko wabah) sebaik mungkin, menggunakan langkah-langkah berbeda untuk mengurangi beban layanan rumah sakit kami,” kata Chief Executive Hong Kong, John Lee, Senin, 8 Agustus 2022.
Setelah tiga malam di hotel karantina, individu tersebut dapat pulang ke rumah atau menginap di hotel non-karantina. Dengan ketentuan, selama empat hari berikutnya harus menjalani pengawasan medis. Selama periode pengawasan medis, mereka akan diberikan kode kuning di aplikasi seluler LeaveHomeSafe untuk membatasi pergerakan mereka. Selain itu, pendatang tersebut harus menjalani tes asam nukleat berulang serta tes antigen cepat, dan kode kesehatan mereka akan berubah menjadi merah jika mereka dinyatakan positif COVID-19, yang berarti mereka harus diisolasi.
“Mereka yang terinfeksi (COVID-19) harus tetap berada di lokasi isolasi dan mereka yang tidak terinfeksi akan diberi kode (berwarna kuning) agar memungkinkan (mereka) melakukan beberapa kegiatan sosial asalkan mereka tidak mengikuti kegiatan apapun yang melepaskan masker dan syarat-syarat lain yang telah saya sebutkan,” ujar Lee.
Artinya, meskipun mereka dapat keluar selama empat hari ini dan menggunakan transportasi umum, mereka tidak dapat mengunjungi tempat-tempat yang secara proaktif memeriksa Pass Vaksin, seperti restoran, bar, dan pusat kebugaran. Selain itu, mereka tidak dapat mengunjungi panti jompo dan orang cacat, sekolah, atau tempat perawatan kesehatan yang ditunjuk. Orang yang memegang kode kuning yang bekerja atau belajar di tempat-tempat tersebut, atau menerima layanan di tempat perawatan kesehatan yang ditunjuk, mereka tidak tunduk pada pembatasan di bawah Pass Vaksin. Namun, masuknya mereka juga akan tergantung pada apakah bos atau penanggung jawab tempat terkait menetapkan aturan atau persyaratan tambahan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lee memperkirakan, kebijakan apapun yang diambil terkait dengan penanganan wabah Corona ada risikonya. “Pasti akan ada pasang surut jumlah kasus yang terinfeksi. Kami akan memantaunya dengan cermat,” ujarnya.
Namun Chief Executive meyakini langkah baru ini adalah cara untuk mencapai keseimbangan antara meminimalkan risiko penularan COVID-19 dan menjaga Hong Kong menjadi kota yang tetap kompetitif. “Apa yang kami rekomendasikan sekarang (tiga hari karantina di hotel yang ditunjuk) adalah setelah memeriksa bukti ilmiah dan data, yang memberi kami indikasi bahwa faktor risiko orang yang menyelesaikan karantina tiga hari di hotel yang ditunjuk adalah bahwa tingkat risiko mereka sebenarnya tidak lebih dari tingkat risiko penularan COVID-19 di masyarakat,” kata Lee.
“Berdasarkan analisis ini, kami mempertimbangkan risiko (akan dikendalikan) dan menyeimbangkannya dengan kebutuhan untuk kegiatan lain yang akan dilakukan. Tindakan baru tiga (hari karantina hotel) ditambah empat (hari pengawasan medis di rumah) ini akan menjadi kepentingan terbaik Hong Kong. “Tujuan utama (dari tindakan baru ini) adalah (bahwa) sementara kami mengendalikan ancaman terhadap kesehatan masyarakat, kami juga ingin memastikan masyarakat dapat memiliki tingkat kegiatan ekonomi dan sosial maksimum dan daya saing Hong Kong dapat dipertahankan.” [Sumber: news.gov.hk][DDHKNews]