BeritaDunia Islam

Hikmah Kisah Para Sahabat Nabi

Oleh Ustadz Hardy Agusman

Disampaikan saat Kajian Madrasah Perantau Online (MPO) DDHK, Sabtu, 6 Maret 2021.

Siapa itu sahabat?

Secara terminologi, kata “Sahabat” merupakan bentuk jama’ atau plural dari kata “sahabi” yang bermakna “membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung”.

Ibnu Hajar al Asqalani dalam bukunya “al-Isabah fi Tamyiz al-Sahabah” menyatakan, “Sahabat (ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dnegan Nabi dalam keadaan beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan Islam.”

Ada berapa jumlah sahabat Nabi Muhammad saw?

Sulit dipastikan jumlah pastinya, karena ada berbagai perbedaan sumber sejarah.

Imam Al-Qasthalani dalam kitab al-Mawahib-nya menyatakan, “Jumlah sahabat Nabi saw ketika peristiwa Fathu Makkah adalah 7000 orang, lalu dalam peristiwa perang Tabuk bertambah menjadi 70.000, dan terakhir pada peristiwa Haji Wada’ jumlah mereka mencapai sekitar 124.000 orang.”

Ayat Al-Qur’an tentang sahabat, tantangan yang dihadapi, dan sikap mereka

At-Taubah, ayat 100:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Artinya: Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.

Al-Baqarah, ayat 214:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Ali Imran, ayat 142:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Kisah Ummu Fadhl

Nama aslinya adalah Lubabah binti Harits bin Hazn bin Buhair al Hilaliyyah. Beliau merupakan istri paman Nabi Muhammad saw, Abbas bin Abdul Muthallib.

Lubabah menjadi perempuan pertama yang masuk Islam setelah Khadijah binti Khuwailid. Beliau merupakan perempuan pertama yang berani membela budak korban Abu Lahab.

Lubabah adalah ibunda dri enam orang ulama. Salah satunya, Abdullah bin Abbas. Beliau merupakan ibu susu Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Kisah Ikrimah bin Abu Jahal

Beliau adalah putera Abu Jahal, yang membenci Rasulullah karena ingin menyenangkan ayahnya. Dia merupakan pemuda Quraisy yang gagah berani dan mahir berkuda.

Ikrimah mendendam kepada Rasulullah saw setelah kematian ayahnya di perang Badar. Beliau menyerang kaum muslimin saat peristiwa fathu Makkah hingga melarikan diri ke Yaman.

Terkait masuk Islamnya Ikrimah, Nabi saw bersabda, “Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah-tengah kalian sebagai Mukmin dan Muhajir. Karena itu, janganlah kalian memaki ayahnya. Sebab memaki orang yang sudah meninggal berarti menyakiti ornag yang hidup. Padahal, makian itu tidak terdengar oleh ornag yang sudah meninggal.”

Setelah masuk Islam, Ikrimah menjadi ahli Qur’an dan menjadi pasukan berkuda terdepan yang membela kaum muslimin. Dia wafat ketika perang Yarmuk bersama Al Harits bin Hisyam dan Ayyasy bin Abi Rabi’ah.

Apa hikmah dari sirah sahabat?

Dengan segala ujian yang diterima, para sahabat Nabi membuktikan bahwa pertolongan Allah itu dekat. Lalu, bagaimana dengan kita? Dengan segala kemudahan yang diterima, masihkah kita mengira Allah itu jauh? [DDHK News]

Baca juga:

×