BeritaHong Kong

Masyarakat Harus Diajari Cara Hindari Penipuan

Diperlukan lebih banyak upaya untuk mengedukasi dan mengajari masyarakat tentang penipuan internet. Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada terhadap penipuan online yang sedang marak di Hong Kong dan dunia.

Hal itu disampaikan Kepala Kepoisian Hong Kong, Komisaris Polisi Raymond Siu, akhir pekan lalu.

Lonjakan penipuan disebut-sebut sebagai faktor kunci dalam peningkatan kasus kejahatan sebesar 29 persen tahun lalu, yang diumumkan pekan ini. Siu mengatakan lebih dari HK$9 miliar hilang akibat penipuan pada tahun lalu. Sebesar 70 persen kasusnya adalah penipuan online.

Berbicara di program RTHK, ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat online, karena uang yang hilang karena penipuan sulit dilacak. “Kami memiliki beberapa alat yang dapat digunakan secara gratis, namun pertanyaan terpenting adalah apakah mereka akan menggunakannya atau tidak. Salah satu alat tersebut adalah saluran bantuan anti-penipuan 18222. Kami mencatat bahwa ada 37 persen lebih banyak orang yang menelepon nomor ini tahun lalu, yaitu sekitar 50.000 orang lebih. Tapi menurut kami masih belum cukup,” ujarnya.

“Kami menambah jumlah staf yang bekerja di hotline tahun lalu. Saya harap masyarakat akan memanfaatkannya sepenuhnya. Sekalipun Anda hanya memiliki kecurigaan kecil, lakukan panggilan karena hanya membutuhkan satu hingga dua menit dari waktu Anda. Anda bisa mencegah hilangnya tabunganmu,” kata Siu.

Siu juga membahas kasus baru-baru ini di mana seorang pegawai ditipu untuk mentransfer HK$200 juta setelah para penipu menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat apa yang disebut “deepfakes” terhadap pejabat perusahaan untuk konferensi video.

Sang kepala Kepolisian mengingatkan, para penipu akan terus memanfaatkan kemajuan teknologi dan masyarakat perlu waspada tinggi. “Taktik penipuan ini bukannya tidak mungkin untuk dipecahkan. Ketika seseorang berbicara dengan Anda secara virtual, ada cara untuk memeriksa apakah itu benar-benar seseorang yang Anda kenal,” ujarnya.

“Anda dapat mengajukan pertanyaan spesifik kepada mereka untuk mengetahui apakah itu asli atau palsu. Anda bahkan dapat bergerak di depan kamera untuk memeriksanya,” kata Siu.

Dia menambahkan bahwa kepolisian bekerja sama dengan industri perbankan dan perusahaan telekomunikasi untuk memperkuat upaya anti-penipuan. (Sumber: RTHK)

Baca juga:

×